Sekitar 50 ribu pekerja menerima gaji sesuai Upah Minimum Kota (UMK) Batam Rp1,4 juta per bulan dan 10 ribu jiwa lagi menerima gaji rata-rata RP3 juta per bulan. Kelasnya, sekitar 50 ribu operator dan 10 ribu pekerja leader, teknisi, staf, akunting, asisten supervisor, supervisor, engineering, manajer, HRD, dan lainnya.
Dalam hitung-hitungan John Sulistiawan, GM PT Batamindo Investment Cakrawala (BIC) selaku pengelola Kawasan Industri Batamindo, jumlah orang yang terbantu atau ketergantungan dengan kawasan itu sekitar 300 ribu orang, baik pengojek, pedagang, supir beserta anak, dan keluarga masing-masing pekerja. ”Inilah yang terus kita jaga,” ujarnya.
John mengatakan, semua pihak akan menikmati hasilnya jika Batamindo makin maju, karena banyak yang menggantungkan hidupnya di sana.
”Beban saya untuk menjaga kawasan ini agar tetap kondusif, cukup berat. Banyak yang harus kita jaga. Karena itu, semua pihak harus sama-sama menjaganya. Ini bukan milik Batamindo saja, namun banyak warga Batam yang mendapatkan penghidupan di sini,” ujarnya, kemarin.
Jika kondisi Batam yang aman atau kurang nyaman, tentu akan mempengaruhi investasi. Ini bukan terjadi di Batamindo saja. Namun, Batam secara keseluruhan. Karena itu kemajuan Batam sangat dipengaruhi kenyamanan berinvestasi.
Andi Mapisangka, Humas PT BIC, mengatakan, setiap hari ada 500 orang yang mencari kerja di kawasan industri tersebut. Jumlah ini bisa bertambah jika ada pengurangan tenaga kerja di kawasan industri lain di Batam. Mereka akan berbondong-bondong mencari kerja di Batamindo.
Karena itu, Batamindo mengakomodir kebutuhan pencari kerja di sana dengan menyediakan tempat duduk, papan pengumuman dan juga gedung tempat tes tertulis atau interview. “Kita akomodir kebutuhan mereka agar nyaman saat mencari kerja,” ujarnya.(MARTUNAS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar