Selasa, 9 Oktober 2012 (Sumber : Batam Pos)
BATAM KOTA (BP) - Kepolisian Negara Republik Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan BP Batam terkait penyelenggaraan pengamanan wilayah kerja BP Batam di Gedung BIda Marketing, Seni (8/10). Nota kesepahaman ini meliputi bidang pembinaan, bidang operasiona, dan bidang pengawasan dan pengendalian.
Irjen Pol Badrudin Haiti, Asisten Kapolri Bidang Penagawasan yang menandatangani nota kesepahaman tersebut mengatakan, Polri siap membantu dan mengamankan aset yang ada di lingkup BP Batam. Diharapkan dengan adanya kera sama ini, atam sebagai kawasan FTZ akan memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Secara keseluruhan nota kesepahaman tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, meningkatkan sarana dan prasarana, meningkatkan koordinasi dan tukar menukar informasi, penegakan hukum, perbantuan pengamanan, dan pengoperasian pesawat udara.
"Polri dengan BP Batam akan saling tukar informasi dalam segala hal. Selain itu dengan adanya kerja sama ini juga SDM yang ada juga akan terlatih untuk mengatasi berbagai persoalan termasuk aksi demo di Batam," kata Badrudin.
Lebih jauh Badrudin mengatakan abes Polri siap memberikan bantuan pengamanan jika memang dirasakan perlu untuk pengamanan. Semua aset yang ada di BP Batam jika sewaktu-waktu adanya aksi demonstrasi yang sudah diluar kewajaran. Pihak kepolisian juga siap memberikan pelatihan terhadap tenaga sekuriti yang ada di Batam.
Nota kesepahaman ini merupakan yang keempat kalinya, di mana tiga kali sebelumnya sudah pernah ditandatangani yakni di bawah kepemimpinan BJ Habibie, Ismeth Abdullah, Mustofa Widjaja (masih Otorita Batam) dan Mustofa Widjaja (BP Batam, sekarang).
"Pihak kepolisian juga siap menempatkan anggotanya untuk menjaga dan mengawasi segala aset BP Batam. Ini demi terciptanya iklim ekonomi dan investasi yang aman dan nyaman di BP Batam," kata Badrudin.
Hal yang sama juga diungkapkan Mustofa Widjaja, kepala BP BAtam. Ia mengatakan kerja sama ini sangat penting mengingat banyaknya aset atau fasilitas di BP Batam yang memang butuh pengawasan dan penjagaan ekstra ketat seperti bandara, IT Center, pelabuhan, dan sebagainya.
"Data IT Center itu misalnya, jutaan data yang ada di sana, bukan hanya untuk tingkat Batam tetapi seluruh Indonesia. Sekarang saja ada jutaan data E-KTP di sana. Itu harus dijaga. Itu sengaja dibangun di sini karena memnag letak Batam yang strategis dan jauh dari ancaman bencana alam seperti gunung berapi, tsunami, dan bencana alam lainnya," kata Mustofa.
Mustofa berharap dengan penandatanganan tersebut diharapkan roda perekonomian di Batam akan terus meningkat dan Batam bisa tetap nyaman dan aman jadi tujuan investasi. (ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar