- Copyright:ANTARA
- Date:Okt 11
"Sering kali kalau ada kebakaran kapal di perairan Batam, kami kesulitan melakukan pemadaman dengan cepat," kata Nahkoda Kapal Negara 466, Nizar Nasution di Batam, Kamis.
Ia mencontohkan, karena minimnya peralatan pemadam dan patroli KPLP Batam, saat insiden kapal Tugboat GANESA KARYA GT-128 bermuatan solar yang terbakar di perairan Tanjungpinggir, Batam pada Selasa lalu proses pemadaman berlangsung sampai lebih dari enam jam.
"Padahal jarak kebakaran hanya tidak sampai satu kilometer dari pos di Pelabuhan Beton Sekupang. Namun proses pemadaman tidak bisa cepat sehingga kapal ludes," kata dia.
KN 466, saat insiden adalah satu-satunya kapal berstatus "rescue boat" yang memiliki "water cannon".
Dalam proses pemadaman kapal, meski dibantu sejumlah kapal yang bertugas mengamankan wilayah perairan, Nizar mengaku mengalami kesulitan untuk memadamkan.
"Kapal yang terbakar terbuat dari fiber makanya susah dipadamkan, apalagi bermuatan solar. Kami harus memutar dari segala sisi untuk memadamkam api," kata Nizar..
Seperti telah diberitakan, Kapal Tugboat TB GANESA KARYA GT-128 terbakar di perairan kawasan Tanjung Pinggir Batam sekitar pukul 12.30 WIB Selasa lalu. Kapal tersebut mengangkut muatan bahan bakar minyak jenis solar, namun berapa banyak muatannya belum dapat diketahui.
Sebanyak lima ABK kapal yang melompat sesaat sebelum kapal terbakar juga berhasil diselamatkan. Namun kemudian melarikan diri.
Kabid Humas Polda Kepulauan Riau AKBP Hartono mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, guna mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.
"Kami masih melakukan pemeriksaan dan penyidikan pada sejumlah saksi, sejauh ini tidak ada korban jiwa," jelasnya.
Ia menambahkan hingga kini kepolisian juga masih melakukan koordinasi dengan syahbandar Pelabuhan Batam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar