Dalam insiden ini juga tidak menelan korban jiwa. Tiga awak kapal terdiri dari Pilot Kapten Samsul (Asal Indonesia), CO Pilot Adi Tyatia Warman dan satu orang FOO (Flight Office Officer) selamat.
Kepala Kelompok Teknisi Keselamatan Penerbangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Indah Irwansyah mengatakan kerusakan hidrolik pada roda depan menyebabkan pesawat Asia Link dari Singapura tergelincir, saat mendarat di Batam.
"Ada keruskaan hidrolik, sehingga pesawat dari Singapura yang mendarat di Batam tersebut tergelincir," kata Indah Irwansyah, Rabu (17/10).
Ia mengatakan pesawat tersebut merupakan pesawat kargo jenis FK-27 MK500 dan beregistrasi PK-KRJ. Dalam pesawat terdapat kargo seberat 3.550 kilogram serta serta tiga orang awak pesawat.
"Tiga orang yang ada dalam pesawat tidak mengalami cedera. Semua selamat," ujarnya.
Kata Irwansyah, sebelum pesawat diterbangkan ke Batam telah dilakukan pemeriksaan, dan pada saat itu tidak ada tanda-tanda kerusakan. Namun saat hendak mendarat, break pesawat mengalami drop sehingga tidak dapat difungsikan. Akhirnya Pilot dan Co Pilot mengambil inisiatif dengan membuka manual book dan intruksinya harus di towling (rumput) yang dirasa lebih aman.
"Tadinya tidak ada masalah, namun saat hendak mendarat, 'Pneuamatik' pesawat mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi yang membuat pesawat tergelincir hingga keluar landasan," kata dia.
Sementara itu Badan Pengusahaan Batam selaku pengelola bandara mengatakan pesawat tersebut telah dievakuasi dari lokasi kejadian.
"Evakuasi telah dilakukan Rabu sore tadi (kemarin). Kecelakaan tersebut tidak sampai mengganggu penerbangan di Hang Nadim," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho.
Djoko mengatakan, pesawat tergelincir pada ujung landasan pacu bandara setelah mendarat karena kerusakan hidrolik sehingga mengakibatkan tidak bisa berbelok. Pesawat itu mengangkut 3,5 ton barang elektronik milik PT Batam Logistik dari bandara Changi, Singapura. Hanya saja Joko tidak merinci jenis elektronik yang diangkut.
"Semua sudah diatasi oleh tim di bandara," kata Djoko.
Saat ini pesawat diparkir di AD 9 di depan gedung Cargo Bandara. Rencananya besok (hari ini) akan langsung di cek oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan," terangnya.
Pengecekan ini nantinya apakah pesawat tersebut layak terbang atau tidak. Kalau tidak harus diperbaiki terlebih dahulu baru boleh beroperasi kembali. (cw57/ini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar