BP – Polri Kerjasama Pengamanan wilayah FTZ

Oleh chandra gunawan on Oct 8th, 2012 (Sumber : Bisnis Kepri)

 

BATAM: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) dan Polri memperkuat kerja sama penyelenggaraan keamanan di wilayah perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam dengan memperpanjang nota kesepahaman yang telah habis masa berlakunya.
Penandatangan dilakukan oleh Kepala BP Batam Mustofa Widjaja dan Assiten Kapolri Bidang Operasi Badrodin Haiti di Gedung BP Batam Senin (8/10/2012). Nota kesepahaman berisi kerja sama penyelenggaraan keamanan termasuk bantuan teknis di bidang pembinaan dan operasi.
Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengatakan nota kesepahaman tersebut menyangkut peningkatan keamanan sarana dan prasarana di wilayah FTZ Batam, penegakan hukum, pembinaan SDM dan pertukaran informasi. Nota kesepahaman ini merupakan perpanjangan setelah masa berlaku sejak 2007 telah habis.

“Nota kesepahaman ini berlangsung sudah yang keempat kalinya. Pertama zaman pak Habibie, Pak Ismeth, kemudian saya saat menjabat Ketua Otorita, dan sekarang Kepala BP Batam,” ujar Mustofa.
Menurutnya, kerja sama dengan Polri ini sangat penting mengingat pertumbuhan kawasan FTZ Batam dan terdapat beberapa aset pemerintah yang menyangkut kepentingan publik sehingga perlu adanya pengamanan.
Ia menyebutkan di kawasan FTZ Batam mempunyai aset yang sangat besar. Beberapa diantaranya adalah Gedung Penyimpanan Data milik BP Batam.
“Data-data yang dimiliki Pemerintah Indonesia ada backup disini, e-KTP paling besar, ada data 250 juta penduduk dan data-data dari Kementrian yang lain,” tambahnya.
Badrodin Haiti, Asisten Kapolri Bidang Operasi, mengatakan kerja sama ini juga membantu Polri untuk mencapai tujuan dua instansi ini. Keamanan di kawasan ekonomi merupakan variabel penting. Apalagi di Batam memiliki konsep pengamanan yang berbeda.
“MoU ini upaya payung hukum dalam mengamankan kawasan industri di Batam,” tuturnya.
Ia menegaskan Polri siap meningkatkan pengamanan di Batam Batam. Dalam hal pembinaan, lanjut Badrodin, Polri akan melakukan pembinaan sumber daya manusia.
“Tenaga sekuriti disinikan bagian PAM (Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa, jadi harus ditingkatkan kemampuannya. Kalau lebih baik, artinya tugas polisikan bisa lebih ringan,” tambahnya.
Sementara untuk hal operasional, kerjasama menyangkut kegiatan tukar informasi, penertiban, dan banyak hal lainnya yang sesuai dengan pedoman kerja.
“Dijabarkan dalam pedoman kerja, untuk kegiatan operasional misalnya bagaimana menertibkan ruli, lalu pengamanan di kawasan industri. Dan apa-apa saja yang menjadi tugas kami lainnya agar wilayah kerja BP Batam tidak terganggu,” sambungnya.(K17)