Nyeri dada atau retrosternal dan nyeri di ulu hati sering
dirasakan seseorang saat beraktifitas. Hal ini jangan disepelakan dan
perlu diwaspadai. Kemungkinan besar orang tersebut terkena serangan
jantung. Dan harus dilakukan pemeriksaan dini dan pencegahan.
Hal tersebut di sampaikan Dr Afdhalun Anwar Hakim, spesialis penyakit jantung di RSOB Batam saat menggelar seminar kesehatan jantung yang digelar di Hotel Haris, Minggu (7/10). Ia mengatakan banyak orang yang beranggapan nyeri di ulu hati dikarenakan penyakit maag.
“Selama ini kalau bagian dada dan ulu hati sakit, pasti orang tersebut langsung beranggapan ia telah terkena maag padahal itu salah. Kemungkinan besarnya adalah penyakit jantung koroner dan ini tidak boleh diabaikan. Jika dada sudah nyeri, maka penderitanya harus menghentikan aktifitasnya, dan istrahat. Dan jangan diurut atau dikerok. Jika nyerinya tidak berkurang langsung ke rumah sakit,”kata Dokter Afdhalun.
Penyakit jantung ini merupakan pembunuh nomor satu bagi kaum wanita di Dunia. Ia berharap kepada semua wanita untuk tidak mengabaikan dan harus perduli dengan kesehatan jantungnya dan juga kesehatan jantung anak.
“Saat ini yang paling banyak terkna penyakit jantung adalah dari kalangan wanita. Makanya wanita sebagai ibu rumah tangga jangan sampai terkena penyakit jantung agar bisa merawat suami dan anggota keluarga lainnya,”tambah Afdhalun.
Sementara untuk anak-anak diharapkan agar bisa mengurangi mengkonsumsi makanan cepat saji atau makanan junck food. Ia mengatakan konsumsi makanan cepat saji dari kecil akan berpotensi untuk menciptakan adanya penyempitan lemak di jantung saat berusia dewasa yang kemudin akan menyebabkan penyumbatan pembuluh jantung yang selanjutnya akan menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK).
Berbagai upaya medis untuk mengatasi penyakit jantung koroner ini di antaranya adalah katerisasi, pembaloonan, pemasangan cincin dan melakukan tindakan bypass.
Sementara tindakan pencegahan penyakit jantung di antaranya dengan penyeimbangan asupan gizi, diet tinggi serat, perbanyak makan ikan, olah raga teratur dan berhentilah merokok.
Seminar yang diikuti sekitar 600 orang ini juga menghadirkan Prof Dr Ganesja M Harimurti dari rumah sakit Harapan Kita Jakarta.Dalam pemaparannya, ia mengatakan stress juga sangat mempengaruhi dan bisa menyebabkan penyakit jantung. “Jangan stress, kalau bisa makanan juga jangan yang banyak mengandung kolesterol. Dan tetaplah berolahraga,”katanya.
Sebelum menggelar seminar, ratusan peserta ini terlebih dulu melakukan senam jantung sehat yang digelar di pelataran parkir BP Batam. Acara ini juga dihadiri langsung oleh BP Batam, Mustafa Widjaja. Bahkan ia sempat mengutarakan pengalamannya sebagai penderita penyakit jantung, yang sudah sembuh setelah dilakukan upaya medis.
“Olah raga sangat penting, saya termasuk malas olah raga meski memang main golf saya sering tetapi itu tidak cukup. Makanya saya harapkan semua kita bisa memelihara kesehatan jantung kita,”kata Mustafa. (ian) (141)
Hal tersebut di sampaikan Dr Afdhalun Anwar Hakim, spesialis penyakit jantung di RSOB Batam saat menggelar seminar kesehatan jantung yang digelar di Hotel Haris, Minggu (7/10). Ia mengatakan banyak orang yang beranggapan nyeri di ulu hati dikarenakan penyakit maag.
“Selama ini kalau bagian dada dan ulu hati sakit, pasti orang tersebut langsung beranggapan ia telah terkena maag padahal itu salah. Kemungkinan besarnya adalah penyakit jantung koroner dan ini tidak boleh diabaikan. Jika dada sudah nyeri, maka penderitanya harus menghentikan aktifitasnya, dan istrahat. Dan jangan diurut atau dikerok. Jika nyerinya tidak berkurang langsung ke rumah sakit,”kata Dokter Afdhalun.
Penyakit jantung ini merupakan pembunuh nomor satu bagi kaum wanita di Dunia. Ia berharap kepada semua wanita untuk tidak mengabaikan dan harus perduli dengan kesehatan jantungnya dan juga kesehatan jantung anak.
“Saat ini yang paling banyak terkna penyakit jantung adalah dari kalangan wanita. Makanya wanita sebagai ibu rumah tangga jangan sampai terkena penyakit jantung agar bisa merawat suami dan anggota keluarga lainnya,”tambah Afdhalun.
Sementara untuk anak-anak diharapkan agar bisa mengurangi mengkonsumsi makanan cepat saji atau makanan junck food. Ia mengatakan konsumsi makanan cepat saji dari kecil akan berpotensi untuk menciptakan adanya penyempitan lemak di jantung saat berusia dewasa yang kemudin akan menyebabkan penyumbatan pembuluh jantung yang selanjutnya akan menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK).
Berbagai upaya medis untuk mengatasi penyakit jantung koroner ini di antaranya adalah katerisasi, pembaloonan, pemasangan cincin dan melakukan tindakan bypass.
Sementara tindakan pencegahan penyakit jantung di antaranya dengan penyeimbangan asupan gizi, diet tinggi serat, perbanyak makan ikan, olah raga teratur dan berhentilah merokok.
Seminar yang diikuti sekitar 600 orang ini juga menghadirkan Prof Dr Ganesja M Harimurti dari rumah sakit Harapan Kita Jakarta.Dalam pemaparannya, ia mengatakan stress juga sangat mempengaruhi dan bisa menyebabkan penyakit jantung. “Jangan stress, kalau bisa makanan juga jangan yang banyak mengandung kolesterol. Dan tetaplah berolahraga,”katanya.
Sebelum menggelar seminar, ratusan peserta ini terlebih dulu melakukan senam jantung sehat yang digelar di pelataran parkir BP Batam. Acara ini juga dihadiri langsung oleh BP Batam, Mustafa Widjaja. Bahkan ia sempat mengutarakan pengalamannya sebagai penderita penyakit jantung, yang sudah sembuh setelah dilakukan upaya medis.
“Olah raga sangat penting, saya termasuk malas olah raga meski memang main golf saya sering tetapi itu tidak cukup. Makanya saya harapkan semua kita bisa memelihara kesehatan jantung kita,”kata Mustafa. (ian) (141)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar