Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 12 Oktober 2012

Kebijakan FTZ Mulai Berdampak Positif di Kepulauan Riau

Jumat, 12 Oktober 2012 (Sumber : Tanjung Pinangpos)
Tujuh Perusahaan Baru Diresmikan

Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukham), Djoko Suyanto mersemikan tujuh perushaan di Batam. Djoko meresmikannya di sela-sela pembukaan pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) di Batam, Kamis (11/10). Ketujuh perusahaan, dengan nilai investasi sekitar Rp 4,4 trilium itu, kini sudah beroperasi di Batam dan Karimun.

Disampaikan Gubernur Kepri, HM Sani di hadapan Menkopolhukham, peresmian hari itu digelar setelah sebelumnya soft launching perusahaan senilai Rp 7,2 triliun di Pulau Janda Berhias.

"Terjadi peningkatan investasi di Kepri. Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 2012 tentang Kepabeana sudah memberikan dampak investasi di kawasan FTZ Batam, Bintan, dan Karimun," kata Sani.

Menurut Sani, pada tahun 2012 sudah ada 12 perusahaan baru yang beroperasi dengan nilai inevstasi Rp 4,6 triliun. Sani membeberkan perusahaan yang diresmikan dan beroperasi itu, di antaranya PT Multi Ocean Shipyard dengan nilai investasi Rp 3 triliun. Perusahaan itu akan menampung pekerja hingga 2.000 orang.

"Selain itu, ada Karimun Marinir Shipyard dengan nilai investasi, Rp 285 miliar dengan menyerap 2.000 pekerja," bebernya. Perusahaan lain yang diresmikan, ada Terminal Ferry, Harbour Bay senilai Rp 200 miliar yang juga temapt kegiatan TTG berlangsung. Perusahaan lain, ada PT Bodynits International Indonesia, PT Graha Gemilang International (GGI) Hotel, Nagoya Mansion Hotel and Residence dan Swiss Bell Harbour Bay Batam.

Di depan Menkopolhukham dan Mendagri, Gamawan Fauzi, Sani menyampaikan, Pemprov Kepri mendorong pertumbuhan industri. "Menumbuhkan pusat industri dan konektivitas antar kabupaten/kota lewat jalur laut dan udara," imbuhnya.

Selain mendorong pertumbuhan ekonomi di kepri, pemerintah Kepri juga sedah menjalankan program penanggulangan kemiskinan. Program disusun dan dijalankan dengan biaya gotong royong Rp 255,9 miliar pada tahun 2012. "Dana ini digunakan untuk renovasi rumah tidak layak, pelayanan kesehatan, gratis melalui Jamkesda, bantuan modal usaha, beasiswa," tambahnya. ***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar