"Malam (Sabtu malam) air sempat hidup, namun sejak pagi hingga saat ini (12.30 WIB) air belum mengalir kembali," kata, Titin, warga perumahan di Batam Centre,, kemarin.
Selain kembali terputus dan belum normal, kata dia, kualitas air dari ATB juga tidak sebagus pada hari-hari sebelumnya.
"Airnya berwarna putih keruh, tidak bening seperti biasanya. Seperti ada endapan kapurnya," kata dia.
Warga Batam Centre lain, Ali mengatakan masih harus membeli air dalam kemasan untuk mencukupi kebutuhan memasak, mandi dan mencuci.
"Airnya masih keruh, belum bisa dipakai untuk kebutuhan rumah tangga," kata dia.
Warga Tiban, Tika mengatakan, pasokan air telah kembali normal paska gangguan sepanjang, Sabtu (13/10).
"Air sudah kembali normal, warnanya pun sudah sama seperti hari-hari biasanya. Bening dan tidak berkeruh lagi," kata Tika.
Corporate Communication Manager PT Adhya Tirta Batam (ATB) Enrico Moreno mengatakan pasokan air sempat terputus karena aliran listrik PLN Batam padam akibat tersambar petir sehingga berdampak pada matinya penyaluran air.
"Saat ini secara bertahap sudah mulai mengalir, untuk yang jauh dari saluran utama kemungkinan memang lebih lama dibanding daerah yang dekat dengan pipa utama," kata Moreno.
Hujan deras disertai petir yang menguyur Kota Batam pada Sabtu siang berimbas pada padamnya listrik di sebagian wilayah setelah petir menyambar salah satu transmisi milik PT PLN Batam.
Sejumlah wilayah yang mengalami listrik padam antara lain Batuampar, Nagoya, Bengkong, Jodoh, sebagian Batam Centre dan Tiban, Sekupang. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar