BATAM
(HK)- Guna menarik investor asing ke Pulau Batam, Badan Pengusahaan
(BP) Batam melakukan serangkaian kegiatan promosi ke Amerika Serikat
(AS) sejak 20–25 September 2012, tepatnya di Kota Washington DC dan New
York. Rangkaian kegiatan promosi dipimpin langsung oleh Kepala BP Batam,
Ir Mustofa Widjaja didampingi Anggota 5/Deputi Bidang Pengendalian, Ir
Asroni Harahap, MSc dan staf promosi.
Dalam kegiatan promosi Batam di dua kota tersebut, Kepala BP Batam melakukan beberapa pertemuan,di antaranya dengan US Departement of State (Kementerian Luar Negeri AS) dalam acara “Global Infrastructure Conference (GIC)” yang dihadiri oleh Menlu AS, Hillary Rodham Clinton, pada 20 September 2012 di Washington DC. GIC merupakan sebuah kegiatan yang digagas Kemenlu AS untuk membina hubungan bilateral yang lebih baik dengan negara-negara berkembang terutama di bidang infrastruktur.
Pada pertemuan tersebut, saat menyampaikan pidatonya, Hillary Clinton mengatakan, untuk meningkatkan sebuah kerja sama tidak hanya dilakukan oleh Government to Government (G to G), akan tetapi juga Government to People (G to People) dan People to People. Hal ini merupakan cara untuk membangun sebuah hubungan antarnegara. Oleh karena itu, Kemenlu AS mengundang negara-negara berkembang untuk mempresentasikan pembangunan infrastruktur yang dilakukan di negaranya masing-masing dengan skema Public Private Partnership (PPP). Ada empat negara yang diundang, yaitu Colombia, India, Saudi Arabia dan Indonesia.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Deputi Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Kemenko Perekonomian, Dr Luky Eko Wuryanto. Turut berbicara pada pertemuan ini epala BP Batam, Ir Mustofa Widjaja dengan moderator Kepala Ekonomi Kemenlu AS, Heidi Cerebo-Rediker dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 60 perusahaan, di antaranya Bechtel, City Group, Exxon Mobil, IBM, Honeywell, Microsoft, Caterpillar dan HDR.
Kepala BP Batam menyampaikan rencana pembangunan infrastruktur Batam, seperti pelabuhan laut, pengembangan bandara, pembuangan air limbah, kereta api dan jalan tol. Sejumlah pertanyaan yang muncul di antaranya adalah bagaimana hubungan antara Batam dengan Singapura dan seberapa besar presentase yang diperbolehkan bagi pihak asing untuk dapat ambil bagian dalam proyek pengembangan infrasrtuktur di Batam.
Selain itu pada malam harinya, Kepala BP Batam menghadiri acara gala dinner yang diselenggarakan USINDO (United States Indonesia Society) di Fairmont Hotel, Washington DC yang dibuka Presiden Usindo, David Merrell. Gala dinner itu dihadiri juga oleh Direktur Operasional Bank Dunia (World Bank), Sri Mulyani dan Duta Besar Indonesia untuk AS, Dino Patti Jalal. Pada acara ini Menko Perekonomian menyampaikan sambutan kenegaraan mewakili Pemerintah RI yang dihadiri sejumlah perusahaan nasional Amerika Serikat, seperti Caterpillar, Chevron, Exxon Mobil, Newmont, dan Conocophillips. Hatta Rajasa menyampaikan perkembangan perekonomian Indonesia dari baik ke luar biasa.
Pertemuan dengan USINDO merupakan tindak lanjut dari pengarahan Presiden AS Barrack Obama dan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan November 2010 lalu di Jakarta, agar membentuk program yang disebut comprehensive partnership.
Pada tanggal 21 September 2012, Kepala BP Batam bersama Kemenko Perekonomian RI mengadakan pertemuan dengan USTDA (United States Trade Development Agency). Pertemuan ini membahas tentang kerja sama berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Batam. Dalam pertemuan ini Kepala BP Batam dan Kemenko Perekonomian RI diterima langsung oleh Pinsuda Alexander, Country Manager untuk Asia Selatan dan Tenggara, serta Henry Steingass, Managing Director USTDA.
Kemudian pada tanggal 24 November 2012 di Kota New York, Kepala BP Batam menghadiri acara Indonesia Investment Day di New York Stock Exchange yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tema Indonesia Investment Day adalah Indonesia’s Rise as Asia’s New Economic Power House: Transformation, Opportunities & Partnership for All.
Sedangkan pada 25 September 2012, Kepala BP Batam mengikuti commercial dialog yang diprakarsai oleh Kemenlu RI dan Kedutaan Besar AS di Indonesia yang membahas tentang berbagai rencana kerja sama yang bisa dikembangkan oleh kedua negara. Turut hadir dalam acara tersebut adalah Ketua American Chamber of Commerce, USTrade Agency dan beberapa perusahaan besar Amerika Serikat. (r/and)
Dalam kegiatan promosi Batam di dua kota tersebut, Kepala BP Batam melakukan beberapa pertemuan,di antaranya dengan US Departement of State (Kementerian Luar Negeri AS) dalam acara “Global Infrastructure Conference (GIC)” yang dihadiri oleh Menlu AS, Hillary Rodham Clinton, pada 20 September 2012 di Washington DC. GIC merupakan sebuah kegiatan yang digagas Kemenlu AS untuk membina hubungan bilateral yang lebih baik dengan negara-negara berkembang terutama di bidang infrastruktur.
Pada pertemuan tersebut, saat menyampaikan pidatonya, Hillary Clinton mengatakan, untuk meningkatkan sebuah kerja sama tidak hanya dilakukan oleh Government to Government (G to G), akan tetapi juga Government to People (G to People) dan People to People. Hal ini merupakan cara untuk membangun sebuah hubungan antarnegara. Oleh karena itu, Kemenlu AS mengundang negara-negara berkembang untuk mempresentasikan pembangunan infrastruktur yang dilakukan di negaranya masing-masing dengan skema Public Private Partnership (PPP). Ada empat negara yang diundang, yaitu Colombia, India, Saudi Arabia dan Indonesia.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Deputi Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Kemenko Perekonomian, Dr Luky Eko Wuryanto. Turut berbicara pada pertemuan ini epala BP Batam, Ir Mustofa Widjaja dengan moderator Kepala Ekonomi Kemenlu AS, Heidi Cerebo-Rediker dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 60 perusahaan, di antaranya Bechtel, City Group, Exxon Mobil, IBM, Honeywell, Microsoft, Caterpillar dan HDR.
Kepala BP Batam menyampaikan rencana pembangunan infrastruktur Batam, seperti pelabuhan laut, pengembangan bandara, pembuangan air limbah, kereta api dan jalan tol. Sejumlah pertanyaan yang muncul di antaranya adalah bagaimana hubungan antara Batam dengan Singapura dan seberapa besar presentase yang diperbolehkan bagi pihak asing untuk dapat ambil bagian dalam proyek pengembangan infrasrtuktur di Batam.
Selain itu pada malam harinya, Kepala BP Batam menghadiri acara gala dinner yang diselenggarakan USINDO (United States Indonesia Society) di Fairmont Hotel, Washington DC yang dibuka Presiden Usindo, David Merrell. Gala dinner itu dihadiri juga oleh Direktur Operasional Bank Dunia (World Bank), Sri Mulyani dan Duta Besar Indonesia untuk AS, Dino Patti Jalal. Pada acara ini Menko Perekonomian menyampaikan sambutan kenegaraan mewakili Pemerintah RI yang dihadiri sejumlah perusahaan nasional Amerika Serikat, seperti Caterpillar, Chevron, Exxon Mobil, Newmont, dan Conocophillips. Hatta Rajasa menyampaikan perkembangan perekonomian Indonesia dari baik ke luar biasa.
Pertemuan dengan USINDO merupakan tindak lanjut dari pengarahan Presiden AS Barrack Obama dan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan November 2010 lalu di Jakarta, agar membentuk program yang disebut comprehensive partnership.
Pada tanggal 21 September 2012, Kepala BP Batam bersama Kemenko Perekonomian RI mengadakan pertemuan dengan USTDA (United States Trade Development Agency). Pertemuan ini membahas tentang kerja sama berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Batam. Dalam pertemuan ini Kepala BP Batam dan Kemenko Perekonomian RI diterima langsung oleh Pinsuda Alexander, Country Manager untuk Asia Selatan dan Tenggara, serta Henry Steingass, Managing Director USTDA.
Kemudian pada tanggal 24 November 2012 di Kota New York, Kepala BP Batam menghadiri acara Indonesia Investment Day di New York Stock Exchange yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tema Indonesia Investment Day adalah Indonesia’s Rise as Asia’s New Economic Power House: Transformation, Opportunities & Partnership for All.
Sedangkan pada 25 September 2012, Kepala BP Batam mengikuti commercial dialog yang diprakarsai oleh Kemenlu RI dan Kedutaan Besar AS di Indonesia yang membahas tentang berbagai rencana kerja sama yang bisa dikembangkan oleh kedua negara. Turut hadir dalam acara tersebut adalah Ketua American Chamber of Commerce, USTrade Agency dan beberapa perusahaan besar Amerika Serikat. (r/and)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar