Armat Juang, Liputan Batam
Sebagaimana disampaikan Head of Capital Market Information Center Indonesia Stock Exchance (IDX) Batam atau lebih dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia, Marco Kawet usai pelatihan bursa efek pada wartawan, Rabu (29/2).
Disebutkan Marco, pertumbuhan investor di Kepri untuk berinvestasi di bursa efek cukup bagus, bahkan akhir 2011 kemarin tercatat pertumbuhan tahunan mencapai 52 persen dibandingkan 2010.
"Pertumbuhan Investor hingga kini masih positif. Apalagi Indonesia sudah menyandang status Investmen Grade. Ini citra yang sangat positif. Bahkan hari ini (kemarin,red) IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) naik meski sehari sebelumnya sempat turun karena isu BBM. Investor asing masih melihat pasar kita, pasar yang potensial," ujar Marco.
Banyaknya investor asing yang masuk ke Indonesia, karena perekonomian Indonesia cendrung stabil dibandingkan negara lain. Bahkan tidak terpengaruh oleh krisis ekonomi yang melanda negara-negara maju.
Kebijakan pemerintah Pusat yang ingin menaikan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, ternyata tidak terlalu lama mempengaruhi IHSG. Bahkan sesi penutupan kemarin, IHSG melesat 81,653 poin (2,09%) ke level 3.985,210. Tercatat Rp1,71 triliun dana asing masuk ke pasar modal Indonesia.
Meskipun begitu, Marco mengatakan, setiap tahun investor dalam negeri mulai berinvestasi di pasar saham lokal, sehingga persentase investor asing terus mengalami penurunan.
Wakil Ketua Batam Investasi Club, Henry Wiswanto yang tampil menjadi pembicara menyampaikan diperlukan dua strategi dalam berinvestasi di pasar modal, yaitu analisa fundamental, analisa teknikal.
"Ada strategi yang ke tiga, yaitu feeling," ujar Henry.
Henri juga mengingatkan, dalam transaksi saham harus disiplin, dan sabar, serta tidak terlalu tamak dalam melakukan transaksi. Dikatakannya, seorang analisa saham yang bijak akan membeli saham sebuah perusahaan dengan melihat trend pergerakan saham perusahaan tersebut lebih dari tiga tahun. Melalui chart, akan diketahui kualitas perusahaan yang di maksud.
"Ini merupakan analisa paling sederhana, namun analisa ini musti diketahui seorang pemain saham," ujar Henry.
Yang musti diingat adalah, kalau tidak mengerti saham jangan sekali-kali main dipasar saham karena sangat beresiko.
Diakhir acara menjelang penutupan saham pada pukul 15.30 WIB, seluruh peserta melakukan simulasi transaksi jual beli saham. Dengan melihat beberapa indeks saham menjelang penutupan.
Pembekalan ini diberilan kepada sejumlah perwakilan media, karena media merupak partner yang tak terpisahkan dalam memberikan informasi terkait pasar saham.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar