Batam (ANTARA Kepri) - Badan Pengusahaan Batam berencana membeli perangkat keras Dongle dari Amerika Serikat untuk memperkuat tingkat keamanan aplikasi (user) yang teregister di Sistem Informasi Keluar Masuk Barang (SIKMB).
"Saat ini proteksi dari SIKMB BP Batam sudah bagus, namun dengan dongle yang berfungsi semacam kunci elektronik akan mampu menambah proteksi bagi perusahaan yang memiliki akun di fasilitas perijinan online SIKMB," kata Kasubdit Monitor dan Evaluasi Direktorat Lalu Lintas Barang BP Batam Tri Novianta Putra di Batam, Rabu.

Pembelian perangkat tersebut, kata dia, juga untuk mengantisipasi penggunaan akun perusahaan pada SIKMB agar tidak bisa dipindahtangankan yang bisa memungkinkan seseorang atau perusahaan memasukan barang diluar izin yang diberikan.

"Saat ini, tingkat keamanan untuk mengakses SIKMB oleh perusahaan, hanya menggunakan nama pengguna dan sandi (password) pengguna. Sehingga perlu tambahan perangkat agar benar-benar aman," kata dia.

Dongle, kata dia, saat ini juga digunakan sejumlah perusahaan subkontrak Departemen Pertahanan AS untuk melindungi program mereka dari hacker.

"Selain aman, program ini juga murah. Untuk satu pengguna hanya dikenakan biaya sekitar Rp350 ribu," kata Tri.

Selain pemasangan Dongle, BP Batam juga berencana menambah server database SIKMB kedua setelah sudah memiliki server database di Gedung Pusat Informasi BP Batam di Batam Center, mengantisipasi jika server tersebut bermasalah dan mengganggu proses pemasukan barang melalui SIKMB.

"Program SIKMB harus terus online, tidak boleh mati. Maka kami berencana membangun server lain sebagai pendukung agar tidak terjadi permasalahan saat server utama mati," kata dia.

Ia mengatakan, pernah terjadi masalah saat server yang dimiliki BP Batam down walaupun tidak berdampak fatal.

"Saat ini sudah sekitar 50 persen perusahaan di Batam menggunakan SIKMB, jadi perlu penambahan server agar jika semua mengakses program tersebut tidak terjadi masalah," kata Tri.

(KR-LNO/S006)