Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 14 Maret 2012

Pohon di Jalur Hijau Dibabat

BATAM- Ratusan batang pohon akasia di jalur hijau sepanjang jalan Simpang Rujak, Seraya Atas, Batam ditebang hingga nyaris gundul. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Batam sedang melacak pelaku penebang pohon tersebut.
Seperti diketahui, di lokasi Bukit Seraya Atas itu telah tumbuh belasan tahun pohon akasia. Pohon yang tumbuh di bibir bukit itu hanya berjarak sekitar puluhan meter saja dari badan jalan. Oleh warga Batam, khususnya yang tinggal di kawasan Pelita, tak jauh dari Bukit Seraya Atas, pohon-pohon tersebut dinilai mampu menahan terjadinya longsor. 

"Bisa bahaya kita yang tinggal di bawah (Pelita). Kalau hujan turun sudah tak ada lagi penahan air, ini cukup berbahaya," ujar Hari, salah seorang warga Pelita.

Informasi di lapangan di kawasan itu akan dibangun showroom dan hotel. Padahal di lokasi tersebut merupakan jalur hijau sehingga pohon-pohon seharusnya dilindungi.

"Kami dengar di kawasan ini akan dibangun showroom dan hotel. Padahal  di kawasan perbukitan ini sangat rawan longsor," ujarnya.

Sementara itu  Ita, pedagang rujak di kawasan itu mengatakan pohon yang ditebang tersebut sebelumnya menjadi pelindung bagi tenda pedagang agar tidak terkena angin kencang. Tapi sekarang sebagian pohon sudah ditebang. Ini sangat membahayakan keselamatan bagi warga yang tinggal di bawahnya. Sebab kondisi itu akan menimbulkan tanah longsor, ketika hujan turun.

"Tuh, coba lihat di bawah mas, mobil lewat (Pelita) kelihatan dari atas, bisa-bisa longsor ini. Dan sekarang tenda saya aja, terpalnya harus diikat kencang, karena tidak adalagi penghalang angin, tidak seperti waktu pohon tersebut ada," ujar Ita.

Sementara petugas parkir yang berjaga di tempat itu  mengaku tidak tahu siapa yang melakukan penebangan pohon tersebut. "Nggak jelas, mungkin pemerintah yang nebang dan akan ditanami kembali. Tapi, saya kurang tahulah, ada juga yang bilang yang menebang itu pemilik hotel itu," terang pria yang akrap disapa Lae itu sembari menunjuk Apartemen King yang masih dalam proses pembangunan tersebut.

Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho mengaku tidak tahu pasti siapa yang melakukan penebangan pohon di lahan tersebut. Ia hanya memastikan jika jalur tersebut merupakan jalur hijau.

"Lahan tersebut jalur hijau. Dan mengenai siapa yang menebang, mungkin sudah perubahan peruntukan, namun kita belum tahu, nanti saya cek dulu. Tapi, jika ada penebangan tanpa izin, pasti ada konsekuensinya. Dan sampai sekarangpun belum tahu siapa pelakunya," katanya.

Terkait isu pembangunan lahan tersebut untuk pembangunan showroom atau hotel, Kepala Dinas Tata Kota Kota Batam, Gintoyono, juga tidak bisa berkomentar banyak. Sepengetahuannya, pihaknya belum mengeluarkan izin pembangunan di lokasi tersebut. "Belum ada tuh (izin), coba Senin saya cek ya," ujar Gintoyono, melalui pesan singkat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam, Suleman Nababan mengecam keras terkait penebangan pohon di bukit Seraya Atas (simpang rujak).

"Akan saya cek di lapangan. Sudah tak betul, kalau pohon-pohon ditebang," kata Suleman. (cw56/lim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar