Kejadian ini berawal dari kegiatan talk show di salah satu radio yang mengupas satu tahun pemerintahan Ahmad Dahlan - Rudi. Pada sesi tanya-jawab,seorang peserta undangan bernama Asmawi Nasution (baca:Babeh) ajukan pertanyaan mengenai nasib masyarakat di Bengkong Nusantara kepada AA.
Di depan umum dan disiarkan secara live, AA menegaskan lahan di Bengkong Nusantara tidak ada masalah. Sedangkan Robet Silalahi dan Rustam Effendi Bangun diperoses secara hukum, karena mereka menjual lahan milik orang lain kepada masyarakat setempat. Atas pernyataan tersebut, Robet Silalahi, Rustam Effendi Bangun dan pendukungnya mengatasnamakan ABB melaporkan ke polisi.
Rustam Effendi Bangun mengatakan, ia sangat menyayangkan ucapan itu. Menurutnya ucapan bernada tuduhan yang tidak bisa dibuktikan tersebut, semestinya tidak diucapkan.
"Kegiatan tersebut diliput radio dan disebarkan secara luas. Jadi kita sangat menyayangkannya," ujar Rustam.
Menurutnya, keberadaan ia dan Robet Silalahi hanya memfasilitasi keinginan masyarakat. Sejauh ini, katanya, tidak ada lahan kavling yang diperjual-belikan. Adapun, lahan di Bengkong Nusantara tersebut dibagikan kepada masyarakat.
Ketua ABB, Juanda menegaskan bahwa memprotes keras tuduhan yang disampaikan AA. Menurutnya, ucapan yang disampaikan tersebut lebih cendrung bersifat fitnah.
"Dia (AA-red) harus memberikan penjelasan kepada masyarakat, bukan malah memperkeruh suasana dengan menyerang balik orang lain," ujarnya kesal.
Atas kejadian ini, kayanya, AA harus memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas tuduhan yang disampaikannya tersebut. Pasalnya ucapan tersebut telah mendiskreditkan tokoh masyarakat Batam Rustam Effendi Bangun dan Robet Silalahi. (cw55).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar