Batam (ANTARA Kepri) - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi
Sumber Daya Mineral Kota Batam, Ahmad Hijazi memperkirakan jika harga
bahan bakar minyak dinaikkan dari Rp4.500 menjadi Rp6.000 per liter pada
April mendatang, ongkos kontainer atau peti kemas akan naik Rp2 juta.
"Jika BBM benar-benar naik, maka ongkos kontainer yang mengangkut barang-barang ke Batam juga naik," kata dia di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
Ia mengatakan hal tersebut secara otomatis membuat harga barang-barang kebutuhan pokok yang didatangkan dari luar Batam ikut naik walaupun tidak signifikan.
Hijazi mencontohkan, jika dalam satu kontainer berisi sekitar 22 ton beras, dengan kenaikan ongkos sekitar Rp2 juta akan membuat harga beras naik sekitar Rp90 rupiah per kilogram.
"Untuk harga beras paling akan naik Rp90 per kilogram," kata dia.
Jika dibandingkan dengan harga beras yang diperkirakan akan mengalami penurunan sekitar Rp100-Rp300 per kilogram pada minggu ketiga bulan ini, kenaikan tersebut tidak ada artinya.
"Saat ini masa panen raya di Jawa. Informasi di Jakarta harga beras sudah turun, maka harga di Batam kemungkinan juga akan turun," kata Hijazi.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Batam, Daniel Burhanudin sebelumnya menyatakan pelaku usaha angkutan barang (forwarder) tidak akan menaikkan harga angkutan untuk sembako karena selama ini BBM yang dipakai adalah solar untuk industri.
"Nggak ada rencana kenaikan. Soalnya kami selama ini memakai solar industri," kata Daniel.
Ia mengatakan dengan harga solar industri saat ini Rp 8.850 per liter, jadi tidak akan berpengaruh pada biaya angkutan jika pemerintah menaikkan harga solar bersubsidi menjadi Rp6.000 per liter.
"Kenaikan tidak akan ada pengaruhnya," kata dia.
"Jika BBM benar-benar naik, maka ongkos kontainer yang mengangkut barang-barang ke Batam juga naik," kata dia di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
Ia mengatakan hal tersebut secara otomatis membuat harga barang-barang kebutuhan pokok yang didatangkan dari luar Batam ikut naik walaupun tidak signifikan.
Hijazi mencontohkan, jika dalam satu kontainer berisi sekitar 22 ton beras, dengan kenaikan ongkos sekitar Rp2 juta akan membuat harga beras naik sekitar Rp90 rupiah per kilogram.
"Untuk harga beras paling akan naik Rp90 per kilogram," kata dia.
Jika dibandingkan dengan harga beras yang diperkirakan akan mengalami penurunan sekitar Rp100-Rp300 per kilogram pada minggu ketiga bulan ini, kenaikan tersebut tidak ada artinya.
"Saat ini masa panen raya di Jawa. Informasi di Jakarta harga beras sudah turun, maka harga di Batam kemungkinan juga akan turun," kata Hijazi.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Batam, Daniel Burhanudin sebelumnya menyatakan pelaku usaha angkutan barang (forwarder) tidak akan menaikkan harga angkutan untuk sembako karena selama ini BBM yang dipakai adalah solar untuk industri.
"Nggak ada rencana kenaikan. Soalnya kami selama ini memakai solar industri," kata Daniel.
Ia mengatakan dengan harga solar industri saat ini Rp 8.850 per liter, jadi tidak akan berpengaruh pada biaya angkutan jika pemerintah menaikkan harga solar bersubsidi menjadi Rp6.000 per liter.
"Kenaikan tidak akan ada pengaruhnya," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar