Ia mengatakan BIC sudah mempersiapkan teknologi dari Finlandia dan Rusia untuk segera diterapkan.
Mesin pembangkit listriknya, kata dia, tetap menggunakan yang lama, namun ada beberapa komponen yang ditambah untuk konversi bahan bakar.
Biogas untuk menghemat penggunaan bahan bakar gas yang selama ini digunakan. Menurut dia, dari segi biaya, penggunaan giant king grass lebih murah, selain itu lebih ramah lingkungan. "Untuk lingkungan bersih dan hemat gas," kata dia.
Meski begitu, ia mengatakan BIC tetap akan menggunakan gas sebagai bahan bakar pembangkit listrik. "Kalau sudah jadi, tidak semuanya pakai king grass, sebagian saja, sebagian lainnya tetap menggunakan gas," kata dia.
Saat ini, BIC menanam giant king grass di Pulau Bulan dan Pulau Bintan. John mengatakan penanaman dilakukan sendiri oleh BIC, belum bekerjasama dengan petani.
Kawasan Industri Batamindo memiliki pembangkit listrik sendiri dengan daya 130 MW yang dibangun sejak 1990. "Ada 19 mesin yang menggunakan gas dari PGN," kata dia. BIC dihuni puluhan perusahaan penanam modal asing dan dalam negeri yang mempekerjakan sekitar 20.000 orang.(ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar