Oknum wakil rakyat itu pun diisukan sering bermain golf bersama salah satu petinggi di PLN Batam, guna memuluskan pencairan uang kompensasi tersebut.
"Oknum komisi III itu minta uang pelicin Rp1 miliar. Uang itu sebagai kompensasi rencana kenaikan TDL. Dan dia selalu main golf bersama salah satu petinggi di PT PLN," kata sumber Haluan Kepri di DPRD Kota Batam, Selasa (27/3). Sumber ini meminta namanya dirahasiakan.
Kata sumber tadi, permintaan uang tersebut juga berkaitan erat dengan kunjungan kerja Komisi III DPRD Kota Batam ke Bali beberapa waktu lalu. Di sana, komisi ini belajar tentang masalah kelistrikan. Padahal, kunker tersebut sesungguhnya tidak diagendakan dalam badan musyawarah (banmus) DPRD Kota Batam.
"Saat itu agenda kunker komisi III sebenarnya ke luar negeri. Tapi karena belum mendapatkan izin dari Gubernur Kepri, sehingga terpaksa mengalihkannya ke Bali," ujar sumber tadi.
Sebelumnya, aroma busuk juga tercium dari gedung dewan, tatkala ada oknum komisi III yang memminta jatah uang sebesar Rp750 juta, juga kepada PLN Batam. uang itu merupakan "jatah" atas bergulirnya rencana interkoneksi listrik dari Pulau Batam ke Pulau Bintan.
Saat dikonfirmasi kabar ini, Ketua Komisi III Muhammad Yunus Muda langsung kaget. "Ah kata siapa. Oknum dewan di komisi III siapa yang minta uang sampai segitu itu. Coba nanti saya akan cek dulu," ujar Yunus Muda, Rabu (7/3) lalu.
Bantahan tegas pun disampaikan Wakil Ketua Komisi III, Irwansyah. Dia bahkan meminta wartawan agar mengindahkan kabar itu karena dianggap sebagai informasi yang menyesatkan.
"Tidak adalah itu. Dari mana infonya. Makanya kita akan panggil lagi (PLN) untuk hearing. Kita panggil semuanya," tandas Irwansyah.
Keheranan juga tampak di wajah anggota komisi III Siti Nurlailah saat ditanya soal kabar ini. "Dari mana informasi itu. Tapi yang jelas, saya tak tahu kalau ada oknum yang begitu," kata legislator PKS ini.(lim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar