Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 12 Maret 2012

Kemacetan Mulai Warnai Jalan Raya di Batam

Tribun Batam - Minggu, 11 Maret 2012


Laporan Tribunnews Batam, Kartika Kwartya

TRIBUNNEWSBATAM, BATAM-
Dari tahun ke tahun, Batam terus berkembang menjadi kota metropolitan. Dengan pertumbuhan penduduk serta pertumbuhan ekonomi yang tergolong tinggi, kini Batam mulai diwarnai dengan yang namanya kemacetan.
Seperti kota-kota besar lainnya, pemandangan jalan macet banyak terlihat terutama pada titik-titik persimpangan lampu merah yang banyak dilalui pekerja saat jam berangkat dan pulang. Misalnya di Simpang Jam Baloi, Simpang Kabil, Simpang Batamindo Mukakuning, Simpang Baloi Centre, Simpang Bengkong, Simpang Sei Panas, dan sebagainya.

Hal ini bisa terjadi karena pertumbuhan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan perkembangan infrastruktur jalan yang dibangun. Bisa dilihat dari banyaknya kendaraan berplat putih dengan tulisan merah yang beredar di jalan-jalan Kota Batam beberapa waktu belakangan. Sementara pembangunan jalan baru sangat minim terlihat, yang banyak hanya peningkatan jalan.

Berdasarkan data yang dimiliki panitia khusus Ranperda Parkir DPRD Kota Batam, tahun 2011 lalu di kota industri ini setidaknya terdapat 282.138 kendaraan roda dua, dan 63.308 kendaraan roda empat, serta sekitar seribu jenis truk.

Direktur Perencanaan Teknik BP Batam, Istono mengatakan dengan kondisi Batam yang semakin tumbuh kembang ini kemacetan tak bisa dihindari.
Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan yang lebih parah, menurutnya tak hanya bisa diselesaikan dengan menyiapkan infrastruktur jalan saja. Tapi juga harus dilihat dari aspek lain yang bersifat regulasi atau kebijakan.

"Aspek lain yang perlu diperhatikan yaitu, Batam sebagai kota pulau maka penambahan jumlah kendaraan harus dibatasi. Caranya bagaimana? Dengan sistem one in one out seperti yang dulu pernah kita terapkan," kata Istono beberapa waktu lalu.

Jadi setiap pengusaha dealer kendaraan bermotor boleh menjual mobil-mobil baru dengan catatan harus menyerahkan mobil tua yang platnya masih berlaku, untuk discrap.

Kebijakan ini, kata Istono, perlu disusun bersama oleh instansi-instansi terkait, tak hanya BP Batam. Tapi karena pihaknya yang memberikan izin untuk datangkan mobil ke Batam, maka instansi yang dulu bernama Otorita Batam ini yang akan mengusulkannya kepada pemerintahan.

Sedangkan terkait pembangunan infrastruktur, Istono memaparkan BP Batam sudah punya beberapa rencana pengembangan.

"Untuk jangka pendek, 2-3 tahun mendatang, sudah saatnya di titik-titik persimpangan itu harus dibuat fly over. Misalnya di Simpang Jam (Baloi), Simpang Kabil. Sehingga bisa dikurangi kepadatan kendaraannya," papar Istono.

Kemudian rencana jangka panjang, akan dibuat jalan tol. Tapi untuk membangun jalan bebas hambatan ini, diakuinya, membutuhkan biaya besar. Sehingga pemerintah mungkin butuh kerjasama dengan pihak swasta.

Begitu pula dengan rencana pembuatan jalur monorail. Yang diharapkan mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat. Sehingga bisa menjadi solusi dalam rangka mengantisipasi masalah kemacetan ke depannya.

Editor : dedy suwadha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar