Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 09 Maret 2012

Investor Jepang Suprvei BBK

BATAM- Serombongan investor dari Jepang melakukan audiensi dengan Ketua Dewan Kawasan BBK HM Sani di Gedung Daerah Tanjungpinang, Kamis (8/3). Kedatangan mereka untuk melakukan survei potensi investasi di Batam, Bintan dan Karimun (BBK).
Demikian dikatakan Sekretaris DK BBK, Jon Arizal kepada Haluan Kepri tadi malam. Menurut Jon, survei yang dilakukan tim investor tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan seminar yang dilakukan oleh Perwakilan Badan Pengusahaan Batam di Osaka, Jepang, November 2011 lalu. Waktu itu, seminar diikuti oleh 100 pengusaha yang ada di Jepang.

"Saat bersamaan, tim investor Jepang juga berkunjung ke Jakarta dan Surabaya. Mereka berjumlah sekitar 30 orang, enam di antaranya ke BBK, tujuannya menjajaki kemungkinan investasi di BBK. Besok (hari ini,red) dijadwalkan akan melakukan dialog dan pertemuan dengan BP Batam, asosiasi pengusaha Jepang dan asosiasi pengusaha yang ada di Batam, serta mengunjungi beberapa kawasan industri," jelas Jon.

Selama melakukan audiensi dan dialog dengan Ketua Dewan Kawasan BBK, HM Sani didampingi oleh sejumlah pejabat di lingkup Pemerintahan Provinsi Kepri kemarin, banyak hal yang ditanyakan tim tersebut, di antaranya tentang keamanan, dan potensi yang ada.

Tim tersebut dipimpin oleh Perwakilan DK Batam di Osaka, Jepang, MR Kinoshita. Tim tersebut lebih fokus pada industri manufaktur, dan industri perikanan.

"Di antara rombongan tersebut, ada seorang investor yang perusahaanya membuat vacum cleaner, di samping industri lainnya," ujar Jon.

Selain tim investor Jepang, DK juga dikunjungi oleh investor asal Cina yang akan berinvestasi di Pulau Janda Berhias, yaitu PT Sinopec. BUMN asal Cina yang bergerak dibidang perminyakan ini berencana akan melakukan ground breaking pada Juni atau Juli mendatang. Perusahaan ini akan melakukan investasi senilai US$850 M atau Rp7,2 T dan akan menyerap 5.000 tenaga kerja.

"Tahap pertama mereka akan membangun terminal (oil storage terminal) yang diperkirakan Juni atau Juli mendatang. Sekarang sedang dalam tahap pengurusan izin, seperti izin dermaga dan pendalaman arus ke Kementrian Perhubungan, izin amdal dan IMB di Pemko Batam. Jika perizinan telah dikantongi, mereka akan segera melakukan pembangunan," ujar Jon mengakhiri.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar