BATAM -- Kondisi pelabuhan bongkar muat utama Batam, Pelabuhan Batuampar sangat memprihatinkan. Volume peti kemas yang masuk melebihi kuota, akibatnya pelabuhan tersebut semberawut, aktifitaspun terganggu.
Tito dan Juang, Liputan Batam
Pantauan di lokasi, Senin (27/3), terlihat tumpukan peti yang tidak tersusun, memakan area pelabuhan yang kian menyempit. Hal tersebut kerap terjadi saat terjadi aktifitas bongkar muat di pelabuhan yang berhadapan langsung dengan negara Singapura itu.
"Begini biasa tiap hari, tak ada yang aneh. Setiap kapal yang melakukan bongkar muat, peti kemasnya tergeletak tak beraturan, memakan tempat," ujar Rahman Budiarsi, operator alat berat usai melakukan kegiatan bongkar muat KM Sahabat di Pelabuhan Batuampar, kemarin.
Pelabuhan Batuampar merupakan satu dari tiga Pelabuhan Barang di Batam. Dua lagi yaitu Pelabuhan Barang Kabil dan Pelabuhan Barang Sekupang. Pelabuhan Batuampar merupakan pelabuhan yang diperuntukan bagi aktifitas bongkarmuat internasional. Sayangnya, dari segi fasilitas dan pelayanan masih belum memadai. Sangat jauh bila dibandingkan dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak di Surabaya, apalagi pelabuhan Singapura.
"Saya sering singgah di berbagai pelabuhan domestik dan internasional yang skalanya sama dengan Batuampar. Pelabuha di Singapura sangat tertata, tertib, pelayanannya juga sangat baik. Termasuk standar keselamatannya, sangat mendukung aktifitas pelabuhan," kata Jasmin, Operator forklift di Pelabuhan Batuampar.
Pulau Batam yang merupakan kawasan Free Trede Zone (FTZ), seharusnya lebih menata infrastruktur pelabuhan sebagai obyek vital perekonomian. Belum lama ini, Ketua Program Magister Management Universitas Internasional Batam (MM UIB), Ferdinand Nainggolan pernah menyatakan, pentingnya bagi Batam untuk segera membangun pelabuhan peti kemas yang layak agar bisa bersaing dengan negara tetangga, Singapura dan Malaysia.
Menurut Ferdinand, 46 persen Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepri berasal dari industri pengolahan, yang menjadi sektor utama penggerak pelabuhan Batuampar.
“Kita harus mengakselarasi pengembangan Cargo Port di Kepri agar bisa meningkatkan keberadaan 21 Kawasan Industri dengan menarik arus investasi,” ujar Ferdinand.
Dia menyebutkan, kondisi Pelabuhan di Batam dan Kepri sangat tertinggal di bawah negara tetangga seperti PSA Singapura atau Port Tanjung Pelepas. Karena itu perluasan Pelabuhan Batuampar menjadi hal yang sangat vital dan harus segera dilaksana. Saat ini kepasitas Pelabuhan Batu Ampar hanya mampu menampung 230.000 TEUs (twenty equivalent units) per tahun.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho mengatakan volume petikemas yang ada saat ini sudah melebihi kapasitas di tempat penyimpanan. Disebutkannya, sejak awal tahun 2012 ini, volume peti kemas meningkat sekitar 5 persen dibandingkan 2011.
"Kapasitas tempat penyimpanan petikemas yang ada sudah melebihi yang seharusnya," ujar Joko di ruangannya, kemarin.
Ditanyakan tentang semberawutnya sistem penyimpanan di pelabuhan tersebut, Joko mengatakan bahwa penyusunan petikemas telah mengikuti sistem yang ada. Hanya saja karena kondisi yang sudah tidak memungkinkan lagi, pengelola memaksimalkan potensi yang masih ada, termasuk menggunakan areal di lokasi bongkar-muat.
Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga dermaga utara Pelabuhan Batuampar selesai dibangun. Lokasi baru itu selain memperluas dermaga dan bongkar muat, juga akan dibangun tempat penyimpanan peti kemas yang luas seluruh wilayah utara mencapai 1600 meter persegi.
Sedangkan untuk memperluas pelabuhan utama yang sebelumnya telah dimenangkan oleh CMA CGN, perusahaan asal Prancis.
"Kita masih menunggu jawaban hingga Juli mendatang dari perusahaan itu. Bila tidak ada jawaban, kita akan adakan lagi tender ulang," tegas Joko.
Joko juga menambahkan bahwa BP Batam tahun ini akan melakukan peremajaan jalan yang rusak di Pelabuhan Batuampar tersebut.
BP Batam juga akan mendesain ulang aturan yang ada, termasuk keluar masuknya kendaraan ke pelabuhan tersebut. Artinya, tidak semua kendaraan bebas masuk ke Pelabuhan Batuampar.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar