Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 16 Maret 2012

Pembabatan Hutan Kota Masih Berlanjut

SERAYA- Pembabatan hutan yang ada di Simpang Rujak terus dilakukan. Berdasarkan informasi yang diperoleh Haluan Kepri, kawasan tersebut akan didirikan bangunan.

Pantauan di lapangan, Kamis (15/3), hutan yang persis berada di lereng Jalan Seraya Atas itu sudah nyaris gundul. Kayu-kayu pohon yang ditebang, bertebaran di sekitar lahan atau persis berada di sebelah bangunan hotel yang saat ini tengah dalam pengerjaan.
Salah seorang pedagang rujak di kawasan itu mengatakan, akibat penebangan itu, daerah tersebut mulai terasa gersang.

"Saya tidak tahu akan dijadikan apa lahan ini. Saya khawatir, saat musim hujan, akan terjadi longsor, karena tidak ada lagi pohon-pohon pelindung yang dapat menahan air," kata pedagang yang minta namanya tidak ditulis, di sela-sela melayani para pembeli rujak.

Dia juga sempat bertanya, apakah yang melakukan penebangan itu pemerintah atau pihak swasta?

"Informasinya tidak begitu jelas, mas. Ada yang bilang pemerintah. Tapi saya tidak tahu persis," terangnya, lagi.

Sementara pedagang rujak yang lain mengatakan, penebangan hutan itu telah dilakukan sejak sebulan lalu.

"Katanya hendak dijadikan lahan parkir untuk hotel yang sedang dibangun itu," ungkapnya sambil menunjuk hotel yang berdiri megah di dekat simpang tersebut.

"Bahkan informasinya, lahan itu akan segera diratakan," tambahnya lagi.

Sedangkan seorang pedagang rujak yang lainnya mengungkapkan dia sempat bertanya dengan para penebang pohon di hutan tersebut.

"Menurut para pekerja, lahan itu akan dijadikan perumahan atau bangunan elit. Pengusaha yang akan mendirikan bangunan itu adalah Asing, yang punya lahan di Pantai Stres Batuampar. Kemarin ada kok plang izin dari pemerintah.yang ditancapkan di bawah sana," jelas pedagang itu sambil menunjuk tempat berdiri plang tersebut.

Pedagang rujak yang ketiga ini, juga minta namanya dirahasiakan.

"Kemarin (Rabu-red) sore masih ada penebangan, mas," katanya.

Berdasarkan data yang diperoleh, lahan yang ditebang itu memiliki panjang sekitar 150 meter.
Di sana, ada sekitar ratusan pohon akasia yang sudah tumbuh sejak belasan tahun lalu. Namun, akibat aksi pembabatan, kini jumlah pohon pelindung dan penahan air dari bahaya longsor itu jumlahnya semakin sedikit.

Hingga kini, Dinas Kebersihan Kota (DKP) Batam masih belum mengetahui siapa pelaku penebangan hutan kota tersebut. Kepala DKP Kota Batam, Suleman Nababan, Selasa (13/3) hanya mengatakan  pihaknya akan mengecek ke lokasi.

"Anggota kami sudah turun ke lapangan. Dan yang penting, penebangan sudah dihentikan," katanya. (cw65)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar