Hal ini terlihat sepanjang jalan menuju pelabuhan domestik Sekupang. Dari persimpangan STC, menuju pelabuhan sudah dipenuhi dengan pohon yang berusia puluhan tahun. Dahan dan daun pohon itu sebagaian besar menutupi lampu penerang jalan. Jadi banyak warga mengeluhkan hal tersebut.
Saipul, tukang ojek yang mangkal di Simpang Seiharapan mengatakan, keberadaan pohon ini sangat baik. Adanya pohon tersebut membuat udaranya jadi sejuk sehingga dengan begitu pengendarapun merasa nyaman. Hanya saja, pada malam hari, sepertinya sia-sia saja lampu jalan digunakan. Soalnya cahaya lampu itu tidak mampu menerangi jalan.
"Gelap mas, kalau sudah malam. Walau tidak semua yang tertutupi, namun kalau kita berjalan dari pelabuhan menuju simpang STC, ada beberapa titik yang lampunya sama sekali tidak menerangi jalan," ujarnya.
Ratusan pohon yang tumbuh subur di pulau jalan itu nampak belum pernah di pangkas. Sehingga, iapun berharap kepada pihak terkait untuk memangkas sebagian dahan pohon yang menutupi lampu jalan tersebut.
Dan jangan seperti sekarang, bila dipandang hanya nampak tiang lampu saja yang terpancang.
Begitu juga yang disampaikan, Amril supir taksi. menurutnya pada malam hari kondisi jalan remang-remang. Apalagi terkadang melintas pengendara motor yang tidak menghidupkan lampu motornya.
"Lampu saya kurang terang jadi harus lebih hati-hati. Kecelakaan itu bakan hanya dari kelengahan kita, terkadang ada motor yang tidak memakai lampu jadi itu yang saya takutkan," katanya.
Menurutnya pohon tersebut sangat baik. Selain untuk penghijuan dan meneduhkan bagi pengendara, katanya, pohon itu sangat berfungsi memperindah kota. Dari fungsinya itu, tambahnya, sebaiknya pohon itu hanya dipangkas dahannya.
Dari pantauan di lapangan dari pelabuhan Sekupang ke Mall STC, ada sekitar 170 lampu yang tertutup oleh dedaunan pohon. Baik yang terlindungi sebagian, maupun yang tertutup habis. (cw56)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar