Jumat, 1 Maret 2013 (sumber : Kepribangkit)
BATAM,www.kepribangkit.com–Kawasan
Batam, Bintan dan Karimun (BBK) mempunyai posisi strategis dalam lintas
perdagangan dunia, serta menjadi ujung tombak Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dalam menghadapi dinamika globalisasi untuk menjamin
ketahanan perekonomian bangsa. Oleh karena itu, sistem manajemen kawasan
BBK memerlukan “continous improvement” melalui upaya peningkatan
efisiensi pengaturan bisnis internasional maupun efektivitas pelayanan
publik termasuk kebijakan peraturan perundangannya.
Pada saat ini telah diterapkan mekanisme Pengelolaan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam yang tertuang di dalam
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2007, dan PP No. 5/2011.
Kawasan Batam yang dimaksud meliputi Pulau Batam, Tonton, Setokok,
Nipah, Rempang, Galang, dan Galang Baru, serta Pulau Janda Berhias dan
gugusannya.
Dengan
dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2008 tentang Dewan
Nasional Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (FTZ), maka
sistem pengelolaan kawasan Batam menjadi kompleks, sehingga memerlukan
upaya penyelarasan manajerial melalui tahapan manajemen perubahan yang
terstruktur dan terprogram secara efektif dan minim konflik.
Sehubungan dengan hal itu, maka Badan Pengusahaan (BP) Batam
menyelenggarakan seminar yang akan dilaksanakan di Gedung Marketing
Centre BP Batam,
Batam Center pada hari Kamis, 28 Februari 2013 mulai pukul 09.00 s.d,
15.00 WIB dengan tema Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Sistem
Pengelolaan Kawasan Batam. Pembicara utama dalam seminar ini adalah
Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja.
Seminar ini diselenggarakan dengan tujuan, yaitu untuk
mengidentifikasi permasalahan yang timbul dari sisi organisasi dan
manajemen otoritas Batam dalam proses penyelarasan dengan Pemerintah
Daerah setempat, membangun visi dan persepsi yang sama dalam menetapkan
tujuan pembangunan berkelanjutan yang diterapkan di kawasan Batam, serta
membangkitkan alternatif solusi untuk menerapkan harmonisasi dari
berbagai kepentingan stakeholders guna mencapai kinerja pemerintahan
yang bersih dan berwibawa.
Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja mengemukakan sejarah perubahan
Otorita Batam menjadi Badan Pengusahaan Batam, yang mana BP Batam
sekarang merupakan lembaga pemerintah non struktural dengan payung hukum
selama 70 tahun, sejak kurun waktu 40 tahun lalu sering mengalami
perubahan yang sangat dinamis, terutama dari segi landasan hukum dan
kebijakan pemerintah. “BP Batam menyambut baik terselenggaranya seminar
ini dengan harapan akan mendorong perubahan pola pikir/mindset lama
menjadi pola pikir yang lebih maju agar siap bersaing memanfaatkan
peluang dan mampu berkompetisi dengan kawasan sejenis di Asia Pasifik,”
kata Mustofa Widjaja.
Dengan semangat perubahan ini, Kepala BP Batam juga mengajak kepada
seluruh pejabat di lingkungan BP Batam bersama-sama untuk saling
bertukar pikiran, pendapat dan memberikan masukan yang positif demi
kemajuan Kota Batam sebagai kawasan FTZ dan karena Batam adalah
merupakan miniaturnya Indonesia.
Seminar dibagi menjadi 3 sesi dan akan diisi dengan beberapa materi,
di antaranya Sharping Competitiveness and Sustainability Strategic
dengan pembicara adalah Prof. Dr. Noer Azzam Achsani. Sesi kedua, yaitu
System Thinking and Lean Management (Toward Clean and Green Batam-a
System Approach) dengan pembicara adalah Prof. Dr. Eriyatno, MSAE, dan
sesi yang terakhir dengan tema Strategi Kebijakan dan Manajemen
Stakeholder Relationship BP Batam dan Pengelolaan Sampah Padat Batam
dengan pembicara adalah Drs. Hendy Hendharto, MPd dan Ir. Nandra. Para
pembicara berasal dari lembaga Center for System Jakarta.(*/sas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar