Jumat, 8 Maret 2013 (sumber : ANTARA)
Badan Pengusahaan Batam berencana menarik alokasi lahan seluas 175 hektare di kawasan Kabil yang telah dipegang Drydocks World and Maritime World (DWMW) Dubai jika perusahaan itu tidak segera merealisasikan investasinya dan memulai pembangunan.
"Berdasarkan catatan, Drydocks sudah beberapa kali mengajukan rencana perluasan setelah menerima alokasi lahan seluas 175 hektare pada 2007, namun perusahaan galangan kapal asal Dubai bersama rekanannya tidak pernah memulai pembangunan di atas lahan tersebut," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) Ilham Eka Hartawan di Batam, Jumat.
Ilham mengatakan, pada 2007 DWMW mengajukan lahan untuk galangan kapal. Namun tidak segera direalisasikan meski beberapa kali dikirimi surat peringatan untuk segera membangun.
BP Batam, kata dia, kini memberikan waktu hingga akhir Maret 2013 pada Drydocks untuk merealisasikan investasinya sebelum alokasi lahannya dicabut.
Sejak 2007, BP Batam sudah menyetujui alokasi lahan yang diajukan DWMW sebagai perluasan usaha. Perluasan usaha tersebut masuk dalam bidang usaha perbaikan dan dan. Namun kemudian perluasan usaha dengan nilai investrasi sekitar 2,5 miliar dollar AS tersebut tidak ditindaklanjuti dengan proses pembangunan.
Pada 2010, kata Ilham, pihak DWMW meminta perpanjangan waktu untuk penyelesaian proyek perluasan tersebut dengan proyek Batam Maritim Center hingga khirnya Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) menyetujui realisasi perluasan usaha Drydocks diperpanjang waktunya sampai Desember 2011.
"Namun nyatanya sampai sekarang tidak ada realisasi. Hingga saat ini kami masih menunggu proses selanjutnya hingga akhir Maret untuk mengambil keputusan menarik atau tetap mengalokasikan lahan tersebut bagi Drydocks," kata dia.
Sebelum menyatakan investasi 2,5 miliar dolar AS, DWMW sudah membangun tiga fasilitas perusahaan di kawasan Tanjunguncang, Batam.
Fasilitas tersebut Drydocks World Nanindah, merupakan galangan kapal seluas 57 hektare yang dikhususkan untuk pembuatan kapal dan pengolahan baja, Drydocks World Pertama.
Fasilitas galangan kapal seluas 28 hektare, dibangun untuk melayani perbaikan kapal dan manufaktur suku cadang dan bagian kapal lainnya serta Drydocks World Graha yang merupakan fasilitas galangan kapal paling modern dan pertama di Indonesia yang mengkhususkan di bidang konstruksi industri migas lepas pantai dan rig.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar