BATAM — Pelaku usaha berharap aturan mengenai pemasukan ponsel, komputer genggam, dan komputer tablet di kawasan perdagangan bebas Batam bisa dipermudah karena perdagangan ponsel dan elektronik di daerah ini telah menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang.
Amat Tantoso, Wakil Ketua Bidang Perdagangan Kadin Provinsi Kepri, menyambut baik rencana Dewan Kawasan FTZ yang akan mengeluarkan peraturan lanjutan dari Permendag Nomor 82 tahun 2012 tentang pemasukan ponsel ini khusus di wilayah FTZ BBK.
“Perdagangan ponsel dan elektronik telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisawatan yang datang ke Batam, jadi saya berharap peraturan yang akan disusun bisa semakin mempermudah dan tidak membuat resah,” ujarnya.
Kadin Provinsi Kepri mencatat sebanyak sembilan pengusaha importir ponsel yang telah mendapat surat dari prinsipal sebagai mengimpor produk dari negara asalnya.
Edy, Direktur PT Vista Internasional, importir ponsel merek Xevian, mengakui masih ada beberapa kendala dalam pengurusan dokumen dan perizinan terkait pemasukan ponsel ini.
“Salah satunya yang kami rasa sulit adalah saat mengurus dokumen TPP Impor dari Kementerian Perindustrian. Mekanismenya kami nilai cukup menyulitkan,” paparnya.
Dia menyebutkan untuk mendapatkan user name dan password saat pendaftaran online di kementerian tersebut, dia harus mencantumkan nomor IMEI dari produk ponsel yang akan diimpor. Padahal ada ribuan ponsel yang akan dimasukkan sehingga sulit bagi importir untuk memenuhi persyaratan ini. (sus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar