Gubernur Provinsi Eastern Cape Afrika Selatan, Naxolo Kiviet mengatakan negaranya berkeinginan meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi dengan Indonesia termasuk dengan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas (free trade zone/FTZ) Batam.
"Negara kami sedang fokus meningkatkan pertumbuhan ekonomi, emngurangi pengangguran dan kemiskinan. Salah satu upayanya dengan memperkuat kerjasama dengan Indonesia," kata dia sesaat setelah melakukan pembicaraan dengan kepala Badan Pengelolaan (BP) Batam, Mustofa Widjaja di Batam, Rabu.
Saat berkunjung ke Batam itu dia mengatakan, sejumlah pengusaha dari Eastern Cape tertarik untuk menanamkan investasi di Batam dalam sektor maritim termasuk perikanan, perkapalan, pertanian, dan pariwisata dengan bekerjasama dengan BP Batam.
"Kerja sama dengan BP Batam merupakan salah satu upayanya membuka pasar jasa pelabuhan kargo Afrika-Asia agar memudhkan lalulintas barang," kata dia.
Saat ini, kata dia, Eastern Cape memiliki pelabuhan transhipment besar yang memungkinkan untuk membuka pasar komoditas ke Asia terutama Indonesia dan sebaliknya.
"Kami merasa harus mencari peluang jasa kargo dan logistik di pasar Asia. Untuk membuka pintu pasar tersebut, kami harapkan bisa melalui Batam," katanya.
Kiviet mengatakan, wilayah yang Ia pimpin adalah provinsi ketiga terbesar ketiga dari sembilan provinsi di Afika Selatan dengan jumlah penduduk sekitar 6,6 juta jiwa.
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Easter Cape pada 2011, kata dia, mencapai 4 juta dolar AS dengan pertumbuhan 3,2 persen dan tingkat pengangguran mencapai 27 persen.
"Kami ingin belajar dengan Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi jauh lebih tinggi," kata dia.
Selain bertemu dengan Kepala BP Batam, rombongan dari Eastern Cape juga bertemu dengan Gubernur Kepulauan Riau di Graha Kepri Batam dan membicarakan mengenai kerjasama beberapa hal termasuk pariwisata dan UKM.
Pada akhir November 2012, BP Batam juga menerima kunjungan delegasi Afrika Selatan yang dipimpin oleh Deputy Director General Departement of Trade and Industry Afsel Tumelo Chipfupa.
Delegasi tersebut ingin belajar untuk membuat kawasan serupa dengan Batam yang dinilai sukses mengembangkan kawasan bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar