Sabtu, 23 March 2013 (sumber : Haluan Kepri)
Gubernur Kepri HM Sani mengatakan, perencanaan pembangunan jalan tol tersebut merupakan salah satu hasil dari Rakor Gubernur Se-Sumatera di Lampung beberapa waktu lalu. Seiring dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
" Dalam rakor tersebut, disepakati jalan trans tol dari Lampung menuju Aceh. Termasuk daerah kepulauan seperti Kepri dan Bangka. Untuk Kepri tol tersebut akan dibangun di Batam. Bukan maksudnya tol menyambung dengan Sumatera, itu tidak," kata Sani, usai melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Kawasan, baik dari Batam, Bintan dan Karimun di Graha Kepri, kemarin.
Dalam pembangunan jalan tol tersebut, kata Sani, nantinya akan diatur dalam keputusan Presiden (Kepres). Dimana Kepres itu nantinya yang akan mengatur semua. Ia mengumpamakan, dalam pembangunan itu nantinya tidak harus menunggu selesai satu provinsi baru terbitlagi satu Kepres.
" Kata Pak Hatta (Menko Perekonomian), Keppres itu, tahun ini selesai,"katanya.
Sementara itu Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengatakan, jalan tol yang akan dibangun tahun ini diperkirakan akan menelan dana antara Rp1,2 triliun hingga Rp1,6 triliun. Untuk tahap awal atau ditahun ini, perkiraannya akan menggunakan anggaran sebesar Rp400 hingga Rp500 miliar.
" Row kita besar, masih bisa membangun berapa jalan lagi. ROW ada 200 dan minimal 100. Ini akan kita manfaatkan, nantinya tol tersebut tidak akan ada persimpangan. Akan dibuat jembatan layang, sehingga tidak terganggu," kata Mustofa.
Ditambahkan dia, pelaksanannya itu akan dilakukan oleh Badan usaha Milik Negara (BUMN). dan memang merupakan penugasan pemerintah, itu yang akan dikelola. Jalan tol tersebut akan digunakan oleh transportasi barang dan kendaraan cepat. Sehingga nanti akan ada juga jalur barang dengan jalur lambat.
"Jalan tol ini mendesak ya. Berbeda dengan rel kereta komuter. Kalau rel itu nanti bertujuan mengangkat orang dan barang yang ringan-ringan. Makanya nanti jalurnya juga ada yang menanjak. Kalau tol, khusus barang,"jelasnya.
Adapun spesifikasinya, lebar jalur 3,60 m, lebar bahu jalan 3 m, dan lebar bahu jalan bagian dalam 1,5 m dengan row 40. Untuk kecepakatan kendaraan diatur di atas 80 km per jam.
Tahun 2013 -2015 merupakan pengerjaan konstruksi, sehingga pada 2016 sudah bisa dioperasionalkan. Selain jalan tol melintasi Batam, jalan serupa juga direncanakan koridor jalan tol di Kabupaten Bintan.
Dalam pertemuan tersebut, juga hadir Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo, anggota DPRD Kepri Jumaga Nadeak dan berbagai instansi lainya. Sani juga menyebutkan, selain jalan tol, di Batam, apabila persoalan tanah di Pulau Kepala Jeri Kecamatan Belakangpadang selesai, maka pada tahun ini akan masuk investor dengan nilai investasi mencapai Rp10 triliun.
" Di pulau Kepala Jerri, salah satu investornya dari Iran dengan memproduksi makanan, kalau persolalan tanahnya selesai, maka tahun ini akan masuk. Karena kawasan itu akan sama seperti Janda Berhias, masuk sebagai kawasan FTZ," jelas Sani.
Masih kata Sani, untuk percepatan pembangunan di Kepri, ia mengaku sudah bertemu dengan dua investor dari dua negara, yakni Cina dan Korea untuk membangun jembatan Batam-Bintan. Kata Sani, pihaknya terus mendesak untuk dilakukan percepatan pembangunan, tergantung yang mana nanti akan dipilih. (lim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar