TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Ketua
BP Batam Mustofa Widjaya berharap kepada Gerakan Pemuda Ansor Kota
Batam berpartisipasi dalam mempersiapkan kaderisasi kepemimpinan di
daerah. Karena mayoritas penduduk di Batam adalah usia muda.
Demikian disampaikan Kepala BP Batam Ir Mustofa Widjaya saat menerima kunjungan Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Batam, Senin malam (12/3), di kantornya.
Tugas tersebut menjadi strategis, karena di tangan pemudalah estafet kepemimpinan akan diletakkan. "Apalagi Batam dihuni oleh sekitar 56 persen penduduk Provinsi Kepri. Maka siapapun yang menjadi pemimpin di sini (Batam), dalam tanda petik, adalah pemimpin Kepri," katanya berargumen.
Tugas lain ke depan, menurut Mustofa, adalah bagaimana GP Ansor melakukan pendekatan kepada pekerja, dalam artian, GP Ansor mesti memberikan perhatian kepada terciptanya lapangan kerja.
"Di Batam, dari satu juta lebih penduduk, pekerja formal mencapai 300 ribu orang. Ini memerlukan pendekatan khusus, sebab orang baru akan merasa menjadi 'orang', jika mereka sudah mampu menghasilkan pendapatan dengan cara bekerja," kata Mustofa.
Di depan beberapa pengurus PC GP Ansor Batam, di antaranya Ketua Penasehat Eddy Prasetyo, Sekretaris Penasehat Bambang Yulianto, Ketua Candra Ibrahim, Sekretaris M Irfan, dan Wakil Sekretaris Huzeir, Mustofa menyebutkan, salah satu yang bisa dilakukan GP Ansor adalah menggalakkan entrepreneurship.
Mustofa juga menyinggung pentingnya GP Ansor melakukan berbagai kajian dan diskusi untuk kemajuan daerah. Katanya, ketika pengurus GP Ansor berdiskusi, orang akan melihat kapasitasnya. "Sehingga, orang akan tahu, pikiran-pikiran tersebut lahir dari pengurus Ansor," kata lelaki yang mulai bekerja di BP Batam (dulu OB) tahun 1985 yang lalu itu.
Menurutnya, pemuda harus bermimpi. Karena Batam dulunya juga dibangun dari mimpi. "Ketika dulu membangun, banyak yang pesimis paling-paling akan dilalui oleh beberapa orang saja. Tapi kita bangun saja satu jalur. Setelah ada kecelakaan, baru dibangun satu jalur lagi. Sekarang, Batam sudah macet. Tahun 2015 akan tambah macet dan 2020 Batam akan seperti Jakarta macetnya!" ujar Mustofa.
Itulah sebabnya, pihaknya sudah mengusulkan pembangunan jalan tol. Menurutnya, salah satu sumber kemacetan adalah semakin banyaknya kendaraan roda dua. "Tapi ini kan tidak bisa dilarang. Makanya kita akan bangun jalan tol yang menurut UU tidak boleh dilalui roda dua. Jadi, roda dua silakan lalui jalan selain tol," tutup Mustofa.
Silaturahim GP Ansor ke Ketua BP Batam, selain untuk memperkenalkan pengurus baru, juga mengundang yang bersangkutan saat pelantikan GP Ansor Batam pada 30 Maret mendatang sekaligus Dialog Kebangsaan dengan menghadirkan Profesor Mahfud MD (*)
Demikian disampaikan Kepala BP Batam Ir Mustofa Widjaya saat menerima kunjungan Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Batam, Senin malam (12/3), di kantornya.
Tugas tersebut menjadi strategis, karena di tangan pemudalah estafet kepemimpinan akan diletakkan. "Apalagi Batam dihuni oleh sekitar 56 persen penduduk Provinsi Kepri. Maka siapapun yang menjadi pemimpin di sini (Batam), dalam tanda petik, adalah pemimpin Kepri," katanya berargumen.
Tugas lain ke depan, menurut Mustofa, adalah bagaimana GP Ansor melakukan pendekatan kepada pekerja, dalam artian, GP Ansor mesti memberikan perhatian kepada terciptanya lapangan kerja.
"Di Batam, dari satu juta lebih penduduk, pekerja formal mencapai 300 ribu orang. Ini memerlukan pendekatan khusus, sebab orang baru akan merasa menjadi 'orang', jika mereka sudah mampu menghasilkan pendapatan dengan cara bekerja," kata Mustofa.
Di depan beberapa pengurus PC GP Ansor Batam, di antaranya Ketua Penasehat Eddy Prasetyo, Sekretaris Penasehat Bambang Yulianto, Ketua Candra Ibrahim, Sekretaris M Irfan, dan Wakil Sekretaris Huzeir, Mustofa menyebutkan, salah satu yang bisa dilakukan GP Ansor adalah menggalakkan entrepreneurship.
Mustofa juga menyinggung pentingnya GP Ansor melakukan berbagai kajian dan diskusi untuk kemajuan daerah. Katanya, ketika pengurus GP Ansor berdiskusi, orang akan melihat kapasitasnya. "Sehingga, orang akan tahu, pikiran-pikiran tersebut lahir dari pengurus Ansor," kata lelaki yang mulai bekerja di BP Batam (dulu OB) tahun 1985 yang lalu itu.
Menurutnya, pemuda harus bermimpi. Karena Batam dulunya juga dibangun dari mimpi. "Ketika dulu membangun, banyak yang pesimis paling-paling akan dilalui oleh beberapa orang saja. Tapi kita bangun saja satu jalur. Setelah ada kecelakaan, baru dibangun satu jalur lagi. Sekarang, Batam sudah macet. Tahun 2015 akan tambah macet dan 2020 Batam akan seperti Jakarta macetnya!" ujar Mustofa.
Itulah sebabnya, pihaknya sudah mengusulkan pembangunan jalan tol. Menurutnya, salah satu sumber kemacetan adalah semakin banyaknya kendaraan roda dua. "Tapi ini kan tidak bisa dilarang. Makanya kita akan bangun jalan tol yang menurut UU tidak boleh dilalui roda dua. Jadi, roda dua silakan lalui jalan selain tol," tutup Mustofa.
Silaturahim GP Ansor ke Ketua BP Batam, selain untuk memperkenalkan pengurus baru, juga mengundang yang bersangkutan saat pelantikan GP Ansor Batam pada 30 Maret mendatang sekaligus Dialog Kebangsaan dengan menghadirkan Profesor Mahfud MD (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar