Sabtu, 16 Maret 2013 (sumber : Posmetro Batam)
“Itu rata-rata dari luar negeri. Di sini hanya mengunggulkan biaya operasional yang murah. Ini yang kita angkat agar industri Batam meningkat. Program tahap awalnya kita mulai dengan akademisi, bisnisman dan goverment,” jelas Kepala Sub Direktorat Monitor dan Evaluasi, Industri dan Perdagangan BP Batam, Tri Novianta Putra.
Menurutnya, peningkatan kualitas industri dilakukan dengan cara mempertajam Batam Technopark yang merupakan hasil rekomendasi roadmap BP Batam buatan konsultan.
“Jadi kita harus punya centre of silent. Fungsinya mencoba meningkatkan kualitas industri. 2015 industri di Batam harus naik kelas,” ungkapnya di Marketing Center, Kamis (14/3) siang.
Hal tersebut, singgungnya, berperan untuk mengembangkan industri ke depan. Tri menyebut, Batam Technopark mempunyai resiko tinggi, sehingga tanggungjawab pemerintah sebagai inkubator bisnis. Jika ada mahasiswa politeknik yang mempunyai ide, pemerintah harus siap membantu.
“Jadi inkubator ini fungsinya untuk mendorong perusahaan lebih cepat. Tahun lalu kita sudah memberikan pelatihan di bidang animasi kepada 60 orang. 40 dari Poltek dan 20 dari SMK. Mereka akan terus kita dampingi dan tahun ini baru akan kita buat blue print-nya dan akan lebih fokus dalam program Batam Technopark,” paparnya.
BP Batam juga akan berusaha memberikan sertifikat kepada para pekerja yang dianggap memiliki kemampuan. “Menristek sangat men-support kegiatan kita ini. Mentoringnya tidak setiap saat dilakukan.
Untuk animasi sendiri harus ada penekanan pada kemampuan teknis dan art-nya,” ujar dia.
Nanti ada beberapa sektor yang dikembangkan, terutama sektor manufakturing, elektronika, supporting oil and gas, perkapalan dan bidang animasi. “Nantinya kita lakukan di blue print kita. Soal angkanya, kita belum tahu dan itu tergantung anggaran dari perusahaan dan lembaga. Anggarannya tergantung dengan bidangnya,” Tri menerangkan.(ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar