Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 13 Maret 2013

INVESTOR AUSTRALIA Tertarik Bangun Pabrik Perhiasan di FTZ Batam

Senin, 11 Maret 2013  (sumber : Bisnis Kepri)



BATAM – Sebuah perusahaan asal Queensland, Australia, akan membangun empat pabrik perhiasan berbahan dasar baru oval mentah di kawasan perdagangan bebas (free trade zone/FTZ) Batam dan membutuhkan lahan sekitar 150 hektare.

“Produk yang dihasilkan nantinya untuk memenuhi pasar internasional. Mereka sudah menyatakan ketertarikannya dan membutuhkan lahan sekitar 130-150 hektare,” kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan.

Ilham mengatakan, sebagai bentuk keseriusan pada 13 Maret 2013 nanti calon investor dari Australia tersebut akan mengunjungi BP Batam untuk melanjutkan pembicaraan.

“Jika ini terealisasi akan membutuhkan banyak tenaga kerja terampil untuk membuat perhiasan yang jumlahnya di Batam masih sangat minim. Kemungkinan harus didatangkan dari luar Batam,” kata Ilham.

Masuknya calon investor dari Australia tersebut, kata Ilham, merupakan hasil dari promosi yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Australia.

Ia mengatakan, pihak KBRI di Australia sudah mengabarkan rencana ketertarikan perusahaan tersebut.

“Investor tersebut membutuhkan lahan namun kebutuhan awal luas lahan tersebut belum bisa diperkirakan,” kata dia.

Rencana pembangunan pabrik tersebut menjadi angin segar bagi Batam. Karena BP Batam memprediksi dunia investasi akan lesu dengan datangnya “musim” Pemilu 2014.

“Pemilu tentunya akan berpengaruh terhadap minat investasi di Batam. Faktor keamanan masih menjadi pertimbangan utama,” kata dia.

BP Batam, kata dia, tetap berharap investor yang berminat berinvestasi di daerah ini bisa merealisasikan investasi mereka agar perekonomian tetap tumbuh.

Pada dua bulan pertama 2013, BP Batam mencatat angka investasi yang masuk sudah mencapai sekitar 121,87 juta dolar AS dari delapan penanam modal asing baru dan dua perluasan usaha.

Pada Januari ada tiga PMA baru dengan nilai investasi 2,66 juta dolar AS dan dua perusahaan lama yang melakukan perluasan mencapai 40,9 juta dolar AS. Sementara pada Februari ada lima perusahaan dengan nilai investasi mencapai 79,31 juta AS. (Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar