Info Barelang
Kamis, 14 Maret 2013
Buka Jalur Perdagangan Afsel-Batam
Nokolo menyebutkan, pihaknya ingin membuka jalur perdagangan Asia-Afrika melalui Batam. Mereka akan memasarkan komoditas hasil industri di negaranya seperti metal, otomotif, bahan kimia, elektronik, dan energi.
”Kami akan membuka jalur perdagangan Asia-Afrika. Kami ingin membuka jalur itu lewat Batam,” imbuhnya.
Jalur perdagangan itu ingin dibuka karena di Afsel juga diakui ada tiga daerah Free Trade Zone (FTZ) seperti Batam. Kerja sama ini diakui akan saling menguntungkan kedua belah pihak.
”Kita bisa kerja sama perdagangan dengan Afrika Selatan,” imbuhnya.
Provinsi Kepri membangun kerja sama dengan Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan di empat bidang. Ke empat bidang itu, di antaranya, perikanan, pariwisata, perkapalan dan UKM. Kesepakatan atau MoU itu akan ditandatangani kedua provinsi, direncanakan pada Agustus 2013 mendatang.
Selain dengan BP Batam, Gubernur Eastern Cape, Noxolo Kiviet juga merencanakan kerja sama dengan Gubernur Kepri, HM Sani. Pertemuan kedua gubernur ini diadakan di Gedung Graha Kepri, Batam, Rabu (13/3). Menurut Sani, terkait dengan poin Memorandum of Understanding (MoU) itu, akan dirumuskan tim dari Kepri dan Eastern Cape.
”MoU ini sudah pasti akan kita buat dan sudah disepakati. Poin-poin kesepakatan itu akan dirumuskan tim kita untuk masuk di MoU,” kata Sani.
Menurutnya, antara Kepri dan Eastern akan memperluas pasar komoditas. Apa yang menjadi potensi daerah masing-masing akan dikembangkan.
Tim teknis untuk merumuskan MoU dari Pemprov Kepri, akan dipimpin asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ahmar Ismail.
”Hari ini mulai dikerjakan. Di tim ini, akan terlibat, Kepala Badan Promosi Daerah, Dinas Pariwisata, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan,” imbuhnya.
Sani menilai, potensi kerja sama ini besar untuk kemajuan kedua provinsi. Ini juga akan memudahkan pasar komoditas perdangangan kedua provinsi. Tidak hanya industri pariwisata, UKM di Kepri juga diyakini bisa mengembangkan usaha dengan pasar Afrika Selatan.
”Industri galangan kapal di Batam juga bisa masuk ke Afrika Selatan. Mereka bisa memasarkan hasil produk disini termasuk kapal perang yang sudah bisa diproduksi di Batam masuk pasar Afsel,” kata Sani optimis.
Sementara Afsel, kata dia bisa masuk pasar Kepri melalui produk permata. Sebagai penghasil permata, Eastern Cape, pihaknya siap membantu agar bisa dipasarkan di Kepri. Termasuk membangun pabrik pengolahan perhiasan di Kepri.
”Afsel juga memiliki kemampuan mengelola pelabuhan besar. Di sana ada tiga pelabuhan besar yang berkembang. Itu potensi yang bisa kita kembangkan di Kepri, seperti untuk pelabuhan kontainer Tanjung Sauh,” imbuhnya.(MARTUA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar