Selasa, 26 March 2013 (sumber : Haluan Kepri)
BATAM (HK)- Petugas keamanan Bandara Hang Nadim, Batam kembali unjuk keberhasilan menggagalkan dua kali upaya penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu lewat bandara tersebut tujuan kota lain di Indonesia. Pencegahan pertama petugas menyita sebanyak 20 paket sabu, sedangkan yang kedua sebanyak 1 kilogram sabu.
Pencegahan sebanyak 20 paket sabu sebenarnya adalah kasus kedua yang ditemukan. Paket sabu yang disimpan dalam alat pengeras suara, itu ditemukan oleh petugas keamanan Aviation Security (Avsec) Terminal Cargo Bandara Hang Nadim, Senin (25/3). Sedangkan temuan sebanyak 1 kilogram sabu, ditemukan petugas Avsec pada Minggu (24/3), namun baru Senin (25/3) dipastikan bahwa barang tersebut benar adalah sabu-sabu.
Kepala Bidang Operasional Darat Bandara Hang Nadim, Saeful Bahri menyatakan, penggagalan barang yang diduga sabu-sabu di ruangan Cargo Bandara Hang Nadim terjadi sekitar pukul 13.43 WIB.
"Saya ditelepon bahwa ada ditemukan barang yang diduga sabu-sabu di cargo bandara sekitar pukul 13.43 WIB. Totalnya ada 20 bungkusan," katanya kepada awak media di Bandara Hang Nadim.
Saeful mengatakan, kecurigaan petugas Avsec berawal saat barang-barang alat-alat elektronik berupa speaker tersebut melewati x-Ray. Karena curiga, pihak keamanan lalu memeriksa dan ternyata mendapati benda kristal yang dibungkus dalam kantong plastik.
Menurut Saeful, ada 20 bungkus paket barang yang diduga kuat adalah sabu-sabu itu. Rinciannya, satu bungkus berukuran besar dan sisanya 19 bungkus berukuran kecil. Kesemua paket sabu itu ditemukan di beberapa speaker.
"Paket barang (speaker) itu akan dikirim ke Jakarta. Speaker tersebut kita bongkar satu persatu, ada yang ditemukan dan ada juga yang tidak," terangnya.
Kata Saeful, setelah dilakukan pengecekan oleh Bea Cukai Batam, hasilnya barang tersebut positif narkotika jenis sabu-sabu.
"Kita belum tau berapa beratnya, saat ini tengah ditimbang di Kantor Bea Cukai di Batuampar," tuturnya.
Sementara itu, Kabid Penyidikan dan Penindakan (KP2) BC Batam, Kunto Prasty yang dihubungi via hape menjawab dirinya tidak mengetahui informasi penangkapan sabu-sabu oleh pihak Bandara Hang Nadim.
"Saya lagi pendidikan. Teman-teman langsung koordinasi dengan Susila Brata saja," ujar Kunto.
Ditemui di ruang kerjanya, Kabid Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) BC Batam, Susila Brata menegaskan bahwa hingga Senin (25/3) pukul 17.00 WIB, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait adanya penangkapan barang jenis sabu di Cargo Bandara Hang Nadim.
"Jujur, saya belum dapat laporan daria KP2 mengenai adanya tangkapan sabu," ucapnya.
Menurut Susila, jikapun ada penangkapan tapi belum dilaporkan ke dirinya, itu berarti kasusnya masih dalam pengembangan penangkapan pelakunya.
"Biasanya, kalau belum disampaikan berarti ada target jangka pendek menangkap pelakunya," terangnya.
Pantauan di ruang Bidang Penyidikan dan Penindakan BC Batam, tidak ada kesibukan petugas sedang melakukan pemeriksaan barang jenis sabu. Ruangan tersebut terlihat sepi.
Sabu 1 Kilogram
Terkait penemuan sabu seberat 1 kilogram lebih pada Minggu (24/3), menurut informasi yang dihimpun Haluan Kepri di Bandara Hang Nadim, kemarin, barang haram tersebut ditemukan di dalam tas berwarna hitam. Tas tersebut milik penumpang tapi tak diambil setelah melewati x-ray.
Menurut salah seorang petugas keamanan di Bandara Hang Nadim, tas hitam tersebut merupakan barang bawaan penumpang tak kunjung diambil sejak 5 Maret 2013 lalu. Karena tidak diambil, akhirnya pihak keamanan menyimpan tas tersebut di ruang Avsec sembari menunggu pemiliknya untuk mengambil.
"Koper berwarna hitam tersebut telah melewati mesin x-ray di pintu keberangkatan bandara pada tanggal 5 Maret lalu. Karena tidak diambil akhirnya pihak keamanan menyimpan tas tersebut di ruang Avsec," ucap sumber tadi.
Petugas bandara diketahui baru membuka koper hitam tersebut, Minggu (24/3). Setelah diperiksa, ternyata ditemukan plastik transparan berisi batu kristal yang disimpan di dalam lipatan sprei atau alas tempat tidur. Atas temuan itu, petugas Avsec kemudian melaporkannya ke Kantor BC Batam.
Sementara itu, Kabid Pemberantas BNNP Kepri Raja Maenad Ahmad membenarkan pihaknya telah memeriksa barang yang diduga narkotika jenis sabu yang ditemukan petugas Bandara Hang Nadim.
"Kita sebenarnya menerima kabar adanya penemuan sabu-shbu Senin (25/3) sekitar pukul 10.00 WIB dari Kasi Intelijen Bea Cukai Batam, saat itu juga kita langsung ke TKP (tempat kejadian perkara, red). Setelah diperiksa, ternyata memang benar positif amphetamine atau sabu," terangnya.
Setelah diperiksa, kata Raja Maenad, barang haram tersebut lalu dibawa ke Kantor BNNP Kepri di Nongsa. Saat ini, BNNP Kepri tengah melakukan penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan sabu-sabu tersebut.
Pencegahan pengiriman sabu-sabu dari Bandara Hang Nadim Batam, dalam satu bulan ini merupakan kasus yang ketiga kalinya. Sebelumnya, Sabtu (16/3) lalu petugas keamanan Bandara Hang Nadim menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 4 kilogram.
Selain di Bandara Hang Nadim Batam, penyelundupan sabu melalui Batam sering dilakukan dari Pelabuhan Internasional Batam Centre dan pelabuhan rakyat yang tersebar di Batam.
Pada 2012, petugas BC dan Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam di Pelabuhan Internasional Batam Centre juga menggaggalkan beberapa kali upaya penyelundupan sabu ke Batam. (jua/ays)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar