Kamis, 14 Maret 2013 (sumber : ANTARA)
Badan Pengusahaan Batam berencana meningkatkan kualitas industri berbasis teknologi dengan pengembangan Batam Tecno Park yang dimulai sejak 2012.
"Batam Tecno Park merupakan hasil rekomendasi 'road map' BP Batam yang dibuat konsultan untuk meningkatkan kualitas industri. Pada 2015 industri di Batam harus naik kelas," kata Kepala Sub Direktorat Ionitor dan Evaluasi, Industri dan Perdagangan BP Batam Tri Novianta Putra di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini banyak industri yang mengandalkan murahnya biaya operator sehingga harus ada inovasi teknologi agar Batam tetap bisa bersaing dan semakin kuat sebagai kawasan tujuan investasi.
"Selain biaya operator (pekerja) yang murah, industri di Batam harus terus disokong dengan pengembangan teknologi agar mampu bersaing dengan kawasan lain," kata dia.
Batam Techno Park yang saat ini dikembangkan di Politeknik Negeri Batam, kata dia, diciptakan untuk menjadi "inkubasi" bagi para mahasiswa agar mampu menciptakan teknologi tepat guna pendukung industri di Batam.
"Jadi inkubator ini fungsinya untuk mendorong perusahaan lebih cepet. Tahun lalu kami sudah memberikan pelatihan di bidang animasi kepada 60 orang, 40 dari Poltek dan 20 dari SMK.
Mereka akan terus kami dampingi agar mampu menciptakan sesuatu yang berguna bagi industri terutama sekala menengah ke bawah," kata Novi.
BP Batam, kata dia, juga berusaha untuk memberikan sertifikat kepada para pekerja yang dianggap memiliki kemampuan mengembangkan teknologi.
"Akan ada sertifikasi. Menristek sangat mensupport kegiatan kami ini," kata dia.
Di Batam, kata dia, ada beberapa sektor yang dikembangkan terutama manufakturing, elektronika, supporting oil and gas, perkapalan dan bidang animasi.
Pada 2012, Badan Pengusahaan (BP) Batam menggandeng Bandung "Techno Park" untuk mengembangkan industri animasi dan industri lain melalui pembangunan Batam Techno Park di Politeknik Negeri Batam.
Bandung Techno Park tertarik untuk bekerja sama dengan Batam Techno Park milik BP Batam karena berkeinginan agar industri animasi nasional bisa berkembang sehingga generasi muda tidak akan melupakan budaya bangsa.
"Industri animasi terutama mengangkat cerita sejarah dan budaya dalam negeri harus dikembangkan. Agar generasi bangsa tidak melupakan kebudayaan dalam negeri akibat derasnya tayangan animasi asing yang mempertunjukkan budaya asing," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar