Sabtu, 09 March 2013 (sumber : Haluan Kepri)
Pameran tersebut diikuti 48 perusahaan UKM Indonesia, BP Batam dan sejumlah instansi lain turut ambil bagian di bawah koordinasi KBRI Swiss, Kementerian Perdagangan RI, Dewan Pengembangan Ekspor Nasional, dan BKPM. Indonesia dalam pameran tersebut sebagai 'Negara Tamu Kehormatan' (Guest Country) yang menempati area pameran seluas 2.000 meter persegi. Tak tanggung-tanggung, selama dua hari dibukanya pameran, jumlah pengunjung Paviliun Indonesia mencapai sekitar 16.000 orang.
Pameran MUBA merupakan pameran retail terbesar dan tertua di Swiss yang menempati area seluas 75.000 m2 dan terbagi dalam 4 hall (ruangan) besar. Pameran ini terbuka untuk masyarakat umum. Hingga hari ke enam pameran, transaksi paviliun Remarkable Indonesia mencapai US$115.000 dengan nilai penjualan tertinggi pada produk handycraft sebesar US$40.000. Nilai penjualan retail produk furniture menempati posisi kedua dengan nilai transaksi sebesar US$17.500, bahkan salah satu UKM produk furniture ada yang mendapatkan prospective order dari buyer Jerman dengan nilai sebesar US$21.000 untuk permintaan produk tikar kayu dan keset.
Para pengunjung, selain melihat hasil produk unggulan dari Indonesia, juga menyaksikan seni budaya, seperti peragaan busana batik, tari-tarian dari daerah Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, serta DKI Jakarta.
Pada pameran MUBA kali ini, BP Batam bersama dengan BKPM Pusat dalam satu stand yang bertugas untuk mengajak para calon investor, khususnya yang berada di kawasan Eropa untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Partisipasi BP Batam dalam kegiatan tersebut mendapat perhatian menarik, karena hanya BP Batam satu-satunya yang memamerkan keunggulan Pulau Batam sebagai tujuan investasi di kawasan Asia Pasifik.
Keikusertaan BP Batam membawa angin segar, di mana terdapat calon investor dari Swiss berminat menanamkan modalnya di Pulau Batam, yaitu Eicoglobal Holding AG.
"Eicoglobal Holding AG adalah perusahaan yang bergerak di bidang proyek investasi, jasa konsultasi manajemen krisis bencana, proyek energi alternative, serta perusahaan multiproduksi melalui mitra internasional yang berkantor pusat di Swiss. Mereka berminat untuk berinvestasi di Batam dengan membangun sebuah pabrik pembuatan bir (brewery) dengan fasilitas café, serta tempat untuk rekreasi bagi para wisatawan yang ingin melihat proses dari pembuatan bir dengan nilai investasi sebesar 250 juta SGD (Singapore Dollar)," papar Direktur PTSP dan Humas Badan Pegusahaan Batam, Dwi Djoko Wiwoho dalam rilisnya, Jumat (8/3)..
BP Batam yang diwakili Kabag Kerjasama dan Pengembangan Usaha, Purnomo Andi Antono telah melakukan pertemuan dengan CEO Eicoglobal Holding AG, Dr. Arthur Kurt Eilers bersama Sven Pomykalo, BA guna membahas rencana tersebut. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Swiss. Dubes RI untuk Swiss bahkan turut meyakinkan Eicoglobal Holding AG untuk tidak ragu-ragu meminta bantuan kepada KBRI Swiss dalam mewujudkan keinginan tersebut. (r/pti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar