Sabtu, 09 March 2013 (sumber : Haluan Kepri)
Kegiatan penambang pasir ilegal, berada di sebelah selatan runway bandara itu, sempat merusak salah satu alat yang berfungsi mengetahui jarak bandara dengan pesawat.
Penegasan ini diutarakan Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartawan kepada Haluan Kepri, Jumat (8/3).
"Sudah berkali-kali kita layangkan surat peringatan. Bahkan kita juga sampaikan secara langsung. Tapi juga mereka tidak mengindahkan, maka kami harus mengambil tindakan tegas," kata Ilham.
Menurutnya, setelah diberikan peringatan para penambang bukannya berhenti. Tapi justru datang lagi ke lokasi untuk mengulangi kegiatannya. Penambangan pasir ilegal itu dilakukan dengan cara menyedot pasir, dengan menggunakan mesin dompeng.
Ilham juga menyampaikan, selain tambang pasir ilegal satuan keamanan BP Batam saat ini sudah melakukan pendataan rumah liar (Ruli). Selain itu, lokalisasi Teluk Bakau yang berada di dalam kawasan bandara juga ikut ditertibkan.
"Kita sudah melakukan upaya pendekatan secara persuasif kepada masyarakat. Tujuannya agar mereka mau pindah dari lokasi," ungkapnya.
Selain itu, BP Batam juga berencana melakukan penertiban ruli-ruli yang mulai menjamur berdiri di sekitaran waduk Dam Duriangkang.
"Kalau tidak kita tertibkan, dikuatirkan akan mencemari waduk di sekitarnya," imbaunya.(Jua)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar