Selasa, 5 Maret 2013 (sumber : Bisnis Kepri)
BATAM- Pemerintah akan menentukan skema pendanaan untuk proyek infrastuktur Jembatan Batam-Bintan setelah finalisasi technical assistant (TA) proyek itu selesai paling lambat pada 2013.
Wakil Menteri Negara PPN/Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah mengatakan saat ini proyek senilai Rp6,6 triliun tersebut sudah diusulkan agar masuk revisi blue book.
Bappenas sendiri menargetkan technical assistant (TA) proyek tersebut akan selesai pada 2013-2014 sehingga kemudian akan diketahui skema pendanaannya. Groundbreaking proyek tersebut ditargetkan pada 2015.
“Pendanaannya terbuka apakah dari dalam negeri atau sepenuhnya swasta, tergantung technical assitannya bisa membuktikan dengan PPP atau kombinasi. TA selesai 2013-2014 dan pembangunan 2015-2016,” kata dia usai seminar ekonomi regional optimalisasi revitasi revitalisasi fungsi FTZ Batam Bintan Karimun, Senin (4/3/2013).
Dia mengatakan skema pendanaan untuk proyek tersebut memungkinkan untuk disusun dalam skema PPP antara pemerintah dan swasta. Salah satun poyek infrastruktur jembatan yang dikerjakan dalam skema PPP adalah jembatan selat sunda.
Namun dia juga tidak menutup kemungkinan jika pendanaan jembatan Babin melalui pemerintah.
Meski begitu, lanjut dia, Pemerintah akan berupaya mendorong peran swasta disamping pendanaan pemerintah agar bisa mendanai sejumlah proyek infrastruktur di kawasan ini.
“Kami mendorong private sector agar bisa masuk karena nilai komersialnya,” kata dia.
Jembatan Babin adalah salah satu dari lima proyek infrastruktur di kawasan Batam Bintan Karimun yang didorong Bappenas untuk mendukung FTZ BBK. (k17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar