Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 06 Maret 2013

Dua Bulan, 10 Investor Masuk

Dwi Djoko Wiwoho
Dwi Djoko Wiwoho

Tanamkan Modal Rp1,71 Triliun
 
Selama periode Januari sampai Februari 2013 lalu, sebanyak 10 investor atau Penanam Modal Asing (PMA) masuk Batam.

Mereka menginvestasikan modal sebesar 121,87 juta US$ atau sekitar Rp1.171.200.000.000 (Rp1,171 triliun) dengan kurs Rp9.600 per US$. Investasi terbesar berasal dari perusahaan asal Singapura.

Proyek perluasan investasi perusahan itu sebesar 40,6 juta dollar AS pada pada Januari lalu dan Februari 72,4 juta dolar AS.

Demikian disampaikan Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, Selasa (5/3) kemarin. Perusahaan Singapura yang berinvestasi tersebut bergerak dibidang jasa penunjang konstruksi minyak dan gas.

”Perusahaan ini akan membutuhkan tenaga kerja sekitar 3.827 orang,” ujar Ilham.

Perusahaan asal Singapura tersebut melakukan dua kali perluasan usaha. Januari lalu mereka membutuhkan 1.827 pekerja, sementara pada Februari 2013 perluasan usahanya mempekerjakan 2.000 tenaga kerja.

Ada beberapa sektor usaha yang masih diminati investor yakni perdagangan besar, pembuatan kapal, industri penunjang migas dan perusahaan semen.

Para pengusaha asing yang masuk itu biasanya join dengan pengusaha Indonesia seperti Singapura-Indonesia, ada juga perusahaan dari Korea Selatan dan Inggris-Indonesia.

“Investasi yang masuk ke Batam selama periode Januari ada tiga PMA baru. Ketiga investor asing itu menanamkan investasi sebesar 2,66 juta dolar AS. Sementara dua PMA lain melakukan perluasan usaha dengan nilai investasi 40,9 juta dolar AS,” bebernya.

Untuk nilai investasi Februari 2013 berasal dari lima perusahaan. Nilai investasi empat perusahaan mencapai 7 juta dolar AS. Sementara satu perusahaan lainnya melakukan perluasan usaha dengan nilai investasi 72,4 juta dolar AS,” kata Ilham.

Direktur PTSP dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengungkapkan, PMA ditargetkan menanamkan investasi senilai 350 juta dolar AS. Investasi yang ditargetkan mulai dari izin usaha tetap atau realisasi, perluasan dan approval atau aplikasi.

“Kepastian hukum masih menjadi kendala investasi yang masih harus dihadapi investor di kawasan FTZ Batam pada tahun ini,” beber Djoko. (MARTUA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar