BATAM — Sekitar 70 penanam modal asing di kawasan industri Batamindo Kota Batam resah menyusul rencana aksi unjuk rasa buruh pada besok (Selasa, 4/3/2013).
Anggota Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kota Batam sekaligus General Manager KI Batamindo John Sulistyawan mengatakan PMA tersebut mempertanyakan aksi buruh besok terkait akan adanya aksi sweeping yang dilakukan buruh atau tidak ke lokasi perusaahaan.
“Sekarang ini ada 70 PMA sudah bingung besok buruh akan demo, pertanyaannya adakah sweeping, apa perlu dijaga? Apa perlu minta bantuan?,” ujarnya disela-sela seminar ekonomi regional optimalisasi revitasi revitalisasi fungsi FTZ Batam Bintan Karimun, Senin (4/3/2013).
Dia mengungkapkan aksi tersebut akan dilakukan menyusul pada hari yang sama PTUN Tanjung pinang akan memutuskan gugatan Kadin Batam atas keputusan UMK Batam 2013.
PMA di KI, lanjut John, saat ini sudah membayar ketentuan UMK sesuai dengan Keputusan Gubernur sebesar Rp2.040 juta dan bahkan mengikuti keputusan upah sektoral.
“Seluruh KI sudah membayar sesuai dengan keputusan Gubernur, bahkan walaupun Gubernur menyebutkan kemudian disebut upah industri berat dan elektronik, kami juga mengikuti,” kata dia.
Dia mengatakan aksi buruh dan sweeping dipastikam akan memberi pengaruh buruk untuk iklim usaha di kawasan ini jika kondisi aksi sweeping buruh terus berulang-ulang.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis mengatakan pemerintah kota dan provinsi bisa memerintah untuk menangkap aksi sweeping yang merusak kawasan industri.
“Saya termasuk yang tidak setuju dengan aksi sweeping, kalau sudah merusak kawasan industri ditangkap saja,” kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar