Rabu, 28 August 2013 ( sumber : Haluan Kepri )
NONGSA (HK) - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan GT388 dari
Jakarta tujuan Pekanbaru terpaksa transit sementara di Bandara Hang
Nadim Batam karena terhalang kabut asap. Berdasarkan, pantauan citra
satelit NOAA terdapat 467 titik panas (Hotspot) di daerah Sumatera.
District Manager Lion Batam, Mahridho membenarkan Lion dengan nomor penerbangan GT388 rute Jakarta-Pekanbaru yang mengangkut 213 penumpang dialihkan ke Batam. Saat itu, kabut asap cukup tebal di Bandara Sutan Syarif Kasim II.
Di tempat terpisah Kepala Bidang (Kabid) Komersil Bandara Hang Nadim Batam Dendi Gustinandar menyebutkan, pesawat Lion Air dengan nomor penerbang GT388 yang dialih dari Pekanbaru tersebut mendarat di Badara Hang Nadim sekitar pukul 8.30 WIB. Dan, kembali terbang ke Pekanbaru pada pukul 12.00 WIB.
" Alasannya pengalihan yang kita terima dikarenakan cuaca buruk di Pekanbaru. Penumpangnya tadi turun dari dalam pesawat dan menunggu di ruang tunggu A3. Sebelum kembali terbang ke Pekanbaru,"terangnya.
Di tempat lainnya, Kepala BMKG Hang Nadim Batam Philip Mustamu melalui Kasi Data dan Informasi BMKG Batam Tri Agus mengatakan, terpantau titik panas di pulau Sumatera oleh satelit NOAA pada tanggal 26 Agutus 21:27 UTC (04.30 WIB) terdapat 26 titik panas, dan pada 22:22 UTC (05.30 WIB) titik api terpantau menjadi 152 titik panas.
" Terakhir terpantau pada 27 Agutus 02:27 UTC (09.30 WIB) jumlah titik api ada sebanyak 467 titik panas di Pulau Sumatera. Yang paling banyak titik panas terdapat di Pekanbaru," terangnya.
Banyaknya titik panas di Pulau Sumatera, dia menjelaskan, untuk Batam hingga hari ini belum ada imbasnya atau mendapatkan kiriman kabut asap.
"Untuk wilayah Batam belum terkena imbasnya hingga hari ini. Karena angin pada hari ini berhebus dari arah Selatan dengan kecepatan 31 km/jam,"terangnya.
Dia menjelaskan, kalau nantinya angin yang berhembus ke Batam berubah menjadi dari Barat Daya hingga Barat Laut Batam bisa terkena imbas dari pulau Sumatera. (jua)
District Manager Lion Batam, Mahridho membenarkan Lion dengan nomor penerbangan GT388 rute Jakarta-Pekanbaru yang mengangkut 213 penumpang dialihkan ke Batam. Saat itu, kabut asap cukup tebal di Bandara Sutan Syarif Kasim II.
Di tempat terpisah Kepala Bidang (Kabid) Komersil Bandara Hang Nadim Batam Dendi Gustinandar menyebutkan, pesawat Lion Air dengan nomor penerbang GT388 yang dialih dari Pekanbaru tersebut mendarat di Badara Hang Nadim sekitar pukul 8.30 WIB. Dan, kembali terbang ke Pekanbaru pada pukul 12.00 WIB.
" Alasannya pengalihan yang kita terima dikarenakan cuaca buruk di Pekanbaru. Penumpangnya tadi turun dari dalam pesawat dan menunggu di ruang tunggu A3. Sebelum kembali terbang ke Pekanbaru,"terangnya.
Di tempat lainnya, Kepala BMKG Hang Nadim Batam Philip Mustamu melalui Kasi Data dan Informasi BMKG Batam Tri Agus mengatakan, terpantau titik panas di pulau Sumatera oleh satelit NOAA pada tanggal 26 Agutus 21:27 UTC (04.30 WIB) terdapat 26 titik panas, dan pada 22:22 UTC (05.30 WIB) titik api terpantau menjadi 152 titik panas.
" Terakhir terpantau pada 27 Agutus 02:27 UTC (09.30 WIB) jumlah titik api ada sebanyak 467 titik panas di Pulau Sumatera. Yang paling banyak titik panas terdapat di Pekanbaru," terangnya.
Banyaknya titik panas di Pulau Sumatera, dia menjelaskan, untuk Batam hingga hari ini belum ada imbasnya atau mendapatkan kiriman kabut asap.
"Untuk wilayah Batam belum terkena imbasnya hingga hari ini. Karena angin pada hari ini berhebus dari arah Selatan dengan kecepatan 31 km/jam,"terangnya.
Dia menjelaskan, kalau nantinya angin yang berhembus ke Batam berubah menjadi dari Barat Daya hingga Barat Laut Batam bisa terkena imbas dari pulau Sumatera. (jua)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar