BATAM,METRO: Kasus dugaan kaburnya owner PT Sun Creation Indonesia
(SCI) dari Batam, membuat pihak Badan Pengusahaan (BP) Batam terus
berbenah, salah satunya dengan membentuk tim untuk melakukan pengawasan
terhadap para investor, baik yang sudah masuk maupun hendak berinvestasi
di Batam.
Menurut Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho, tim tersebut tidak hanya berfungsi untuk mengawasi, tapi juga membina para investor. “Kita sudah ada tim yang terus memantau perkembangan perusahaan asing. Namanya one stop team,” ujarnya saat menjawab POSMETRO di ruang kerjanya, Senin (12/8) siang.
Pria yang akrab di sapa Djoko itu menjelaskan, tim tersebut akan mendampingi Penanam Modal Asing (PMA) mulai dari mempersiapkan seluruh kebutuhan perusahaannya sampai siap beroperasi. Setelah itu, lanjutnya, setiap enam bulan sekali, pihaknya meminta agar PMA melaporkan kondisi keuangannya ke BP Batam.
“Tim ini akan terus memonitor perkembangan perusahaan asing. Kita berharap jangan sampai ada SCI-SCI lainnya,” papar lelaki yang juga menjabat sebagai ketua tim tersebut.
Djoko menerangkan, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan evaluasi terhadap PMA yang ada di Batam, karena para investor asing yang aktif memberikan perkembangan keuangan perusahaannya hanya 10 persen. “Semuanya sudah kita surati. Tapi hanya sepuluh persen saja yang memberikan feedback (laporan). Jadi, ke depan kita akan jemput bola,” ucapnya.
Disinggung apakah ada kewajiban PMA memberikan deposito bank sebagai langkah antisipasi, Djoko menyatakan tidak. “Di manapun, tidak ada peraturan yang mengharuskan perusahaan memberikan garansi. Kalau begitu ya tidak ada investor yang mau masuk,” tuturnya.
Jika ada kecurangan oleh para PMA, pihaknya tidak segan-segan untuk mencabut izin perusahaan asing tersebut. Menurut Djoko, mulai Januari hingga Juni kemarin, sedikitnya sudah ada sekitar 51 PMA yang masuk ke Batam dengan nilai investasi mencapai 77.280 juta dolar Amerika dan total perluasan PMA 88.520 juta dolar Amerika.(ams)
Menurut Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho, tim tersebut tidak hanya berfungsi untuk mengawasi, tapi juga membina para investor. “Kita sudah ada tim yang terus memantau perkembangan perusahaan asing. Namanya one stop team,” ujarnya saat menjawab POSMETRO di ruang kerjanya, Senin (12/8) siang.
Pria yang akrab di sapa Djoko itu menjelaskan, tim tersebut akan mendampingi Penanam Modal Asing (PMA) mulai dari mempersiapkan seluruh kebutuhan perusahaannya sampai siap beroperasi. Setelah itu, lanjutnya, setiap enam bulan sekali, pihaknya meminta agar PMA melaporkan kondisi keuangannya ke BP Batam.
“Tim ini akan terus memonitor perkembangan perusahaan asing. Kita berharap jangan sampai ada SCI-SCI lainnya,” papar lelaki yang juga menjabat sebagai ketua tim tersebut.
Djoko menerangkan, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan evaluasi terhadap PMA yang ada di Batam, karena para investor asing yang aktif memberikan perkembangan keuangan perusahaannya hanya 10 persen. “Semuanya sudah kita surati. Tapi hanya sepuluh persen saja yang memberikan feedback (laporan). Jadi, ke depan kita akan jemput bola,” ucapnya.
Disinggung apakah ada kewajiban PMA memberikan deposito bank sebagai langkah antisipasi, Djoko menyatakan tidak. “Di manapun, tidak ada peraturan yang mengharuskan perusahaan memberikan garansi. Kalau begitu ya tidak ada investor yang mau masuk,” tuturnya.
Jika ada kecurangan oleh para PMA, pihaknya tidak segan-segan untuk mencabut izin perusahaan asing tersebut. Menurut Djoko, mulai Januari hingga Juni kemarin, sedikitnya sudah ada sekitar 51 PMA yang masuk ke Batam dengan nilai investasi mencapai 77.280 juta dolar Amerika dan total perluasan PMA 88.520 juta dolar Amerika.(ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar