BATAMKOTA,METRO: Diaspora Indonesia (bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia)
menggelar acara Kongres Diaspora Indonesia (KDI) keduanya pada Minggu
(18/8) hingga Selasa (20/8) di Gedung Jakarta Convention Center,
Senayan, Jakarta. Kongres ini dibuka Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY).
Dalam sambutannya, SBY menyatakan, keharuannya atas kedatangan para Diaspora Indonesia yang berasal dari berbagai negara. “Ini sesuatu yang luar biasa. Karena saya tahu banyak Diaspora yang datang dari jauh. Dari Amerika, Afrika, dan Amerika Latin,” ujarnya.
Peserta diaspora yang hadir berasal dari lima benua. Tepatnya dari 55 cabang di 26 negara. Di antaranya yang memperkenalkan diri di hadapan SBY yaitu Afrika Selatan, Singapura, Belanda, Suriname, Taiwan, China, Malaysia, Jepang, Qatar, Amerika Serikat, Australia, Kaledonia Baru, dan Kanada.
SBY mengatakan, dengan kehadiran Diaspora Indonesia di berbagai negara, secara tidak langsung telah menjadikan budaya Indonesia menyebar di seluruh dunia. “Indonesia bukan saja sebuah bangsa, tapi juga sebuah warisan budaya yang tersebar di seluruh dunia,” paparnya.
Kongres ini merupakan lanjutan dari kongres pertama yang digelar di Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 6 hingga 8 Juli tahun lalu. Peserta yang hadir dalam KDI II sebanyak 3.800. Jumlah ini melebihi perkiraan awal sebanyak 3.000 peserta.
Menurut data dari Kemenlu RI, sampai saat ini jaringan Diaspora Indonesia pada level nasional telah berdiri di 26 negara dan lebih dari 4,6 juta warga Indonesia berada di luar negeri. Selain itu, warga negara asing asal Indonesia juga berjumlah jutaan dan mereka tinggal di negara-negara seperti Suriname, Afrika Selatan, Madagaskar, Kaledonia Baru. Diaspora Indonesia yang terbanyak ada di Malaysia dan negara-negara Timur Tengah. Di sela kongres tersebut juga digelar pameran Indonesia Hebat Expo. Pesertanya termasuk BP Kawasan Batam.
Turut hadir mendampingi Presiden SBY dalam pembukaan KDI II ini Ibu Negara Ani Yudhoyono dan jajaran menteri kabinet, antara lain Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kepala Badan Intelijen Negara (Letjen) Marciano Norman, dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Pati Jalal.(ams)
Dalam sambutannya, SBY menyatakan, keharuannya atas kedatangan para Diaspora Indonesia yang berasal dari berbagai negara. “Ini sesuatu yang luar biasa. Karena saya tahu banyak Diaspora yang datang dari jauh. Dari Amerika, Afrika, dan Amerika Latin,” ujarnya.
Peserta diaspora yang hadir berasal dari lima benua. Tepatnya dari 55 cabang di 26 negara. Di antaranya yang memperkenalkan diri di hadapan SBY yaitu Afrika Selatan, Singapura, Belanda, Suriname, Taiwan, China, Malaysia, Jepang, Qatar, Amerika Serikat, Australia, Kaledonia Baru, dan Kanada.
SBY mengatakan, dengan kehadiran Diaspora Indonesia di berbagai negara, secara tidak langsung telah menjadikan budaya Indonesia menyebar di seluruh dunia. “Indonesia bukan saja sebuah bangsa, tapi juga sebuah warisan budaya yang tersebar di seluruh dunia,” paparnya.
Kongres ini merupakan lanjutan dari kongres pertama yang digelar di Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 6 hingga 8 Juli tahun lalu. Peserta yang hadir dalam KDI II sebanyak 3.800. Jumlah ini melebihi perkiraan awal sebanyak 3.000 peserta.
Menurut data dari Kemenlu RI, sampai saat ini jaringan Diaspora Indonesia pada level nasional telah berdiri di 26 negara dan lebih dari 4,6 juta warga Indonesia berada di luar negeri. Selain itu, warga negara asing asal Indonesia juga berjumlah jutaan dan mereka tinggal di negara-negara seperti Suriname, Afrika Selatan, Madagaskar, Kaledonia Baru. Diaspora Indonesia yang terbanyak ada di Malaysia dan negara-negara Timur Tengah. Di sela kongres tersebut juga digelar pameran Indonesia Hebat Expo. Pesertanya termasuk BP Kawasan Batam.
Turut hadir mendampingi Presiden SBY dalam pembukaan KDI II ini Ibu Negara Ani Yudhoyono dan jajaran menteri kabinet, antara lain Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kepala Badan Intelijen Negara (Letjen) Marciano Norman, dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Pati Jalal.(ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar