Jumat 30 Agustus 2013 ( sumber : Posmetro Batam )
BATAM,METRO: Belum lagi permasalahan PT Sun Creation Indonesia (SCI) selesai, satu investor asal Jepang kembali menelantarkan para karyawannya. Sayangnya hingga kini Badan Pengusahaan (BP) Batam mengaku belum mendapatkan informasi mengenai tutupnya PT Shin-Etsu, Mukakuning.
“Belum ada laporan ke kita dan kita belum tahu permasalahannya apa,” ujar Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho, Rabu (28/8).
Menurutnya, pihaknya hanya mendengar perusahaan tersebut hanya berhenti beroperasi, bukan tutup. Ditanyai mengenai hasil pertemuan pihaknya dengan Konjen Jepang di Medan terkait PT SCI, Djoko mengaku belum maksimal. Konjen Jepang lanjutnya hanya memberikan dukungan moril jika BP Batam hendak bertolak ke negara mahari terbit tersebut. “Di sana kita mengetahui. Banyak perusahaan Jepang di Indonesia yang mengeluhkan mengenai upah buruh. Kalau buruh minta upahnya naik terus. Di sini.
(Indonesia) mereka tidak bisa bersaing lagi. Karena upahnya hampir sama di negara lain. Bahkan di tempat lain Vietnam dan Philipina upahnya lebih murah,” katanya.
Tetapi BP Batam berjanji akan berupaya menyelesaikan permasalahan yang dialami karyawan PT SCI. Menurutnya Djoko, bulan depan pihaknya akan bertolak ke negeri Sakura tersebut. “September kita akan ke Jepang menemui mereka (manajemen PT SCI) di kantornya perwakilannya di sana,” katanya.
Ia mengatakan, saat mengunjungi Konjen Jepang di Medan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa PT SCI sudah mengeluarkan dana sekitar 800 juta yen untuk biaya produksi dan investasi di Batam. “Kalau nilai Rupiahnya Rp800 miliar. Intinya kita kesana akan membicarakan penyelesaian masalah SCI yang di sini. Itu lebih kepada kewajibannya disini, terutama kepada karyawan,” paparnya. (ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar