Kamis, 15 August 2013 ( sumber : Haluan Kepri )
Pesangon Masih Gelap
BATAM CENTRE (HK) - Setelah sekian lama menunggu, akhirnya ratusan karyawan PT Sun Creation Indonesia (SCI) menerima tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri 2013 dari manajemen perusahaan, Rabu (14/8). Meski terlambat dan nilainya hanya setengah dari gaji pokok, 605 karyawan tetap menyambutnya dengan gembira.
Ketua PUK SPMI PT SCI, Sodikin mengatakan, hingga kini baru THR yang cair dan itupun nilainya hanya setengah dari gaji pokok. Sementara kalau pesangon sampai saat ini belum ada gambaran.
"THR masih oke, tapi pesangon belum ada gambaran kapan akan cair," ujar Sodikin, Rabu (14/8).
Sebagaimana disampaikan pihak management PT SCI Batam, direksi PT SCI di Jepang telah mengirimkan uang sebesar Rp700 juta ke rekening PT SCI Batam untuk pembayaran THR dan baru bisa dicairkan setelah libur Lebaran. Karena selama lebaran bank tutup.
Mekanisme pembagian THR tersebut, lanjut dia, dibagi dalam dua tahap. Dimana sebanyak 91 karyawan mendapatkan THR secara cash karena mereka yang tidak memiliki rekening bank.
Sementara sisanya dikirim langsung ke rekening masing-masing sejak pagi hari ini. "Yang sistem transfer sudah masuk sejak pagi tadi, yang cash baru selesai kita bagikan pagi ini," katanya.
Masih Panjang
Meski pihak direksi PT SCI di Jepang telah berbaik hati membayarkan THR karyawan, namun menurut Ketua Garda Metal Batam, Suprapto, perjuangan teman-teman belum surut dan bahkan dibilang masih sangat panjang.
Pasalnya, lanjut Suprapto, kewajiban perusahaan terhadap 732 karyawan yang ditinggal kabur tanpa pemberitahuan sebelumnya, nilainya sangat besar dan sangat tidak sebanding dengan THR dan juga aset yang tersisa.
"Uang THR yang dikirimkan tak ada apa-apanya, karena kewajibannya puluhan miliar rupiah," tegasnya.
Karenanya, ia bersama ratusan karyawan dan juga pengurus SPMI Kota Batam akan terus berjuang agar seluruh hak-hak karyawan dapat dipenuhi oleh perusahaan.
"Perjuangan masih berlanjut, hak karyawan wajib ditunaikan," ungkapnya.
Selain akan mendesak BKPM dan Pemko Batam untuk bisa menghadirkan pihak Direksi PT SCI ke Indonesia, mereka juga akan memantau pergerakan pihak managemen PT SCI di Batam.
Apalagi setelah kejadian pada Selasa (13/8) lalu, General Manager PT SCI Rudi Harianto saat didatangi di kediamannya sudah tidak berada di tempat. (ays)
BATAM CENTRE (HK) - Setelah sekian lama menunggu, akhirnya ratusan karyawan PT Sun Creation Indonesia (SCI) menerima tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri 2013 dari manajemen perusahaan, Rabu (14/8). Meski terlambat dan nilainya hanya setengah dari gaji pokok, 605 karyawan tetap menyambutnya dengan gembira.
Ketua PUK SPMI PT SCI, Sodikin mengatakan, hingga kini baru THR yang cair dan itupun nilainya hanya setengah dari gaji pokok. Sementara kalau pesangon sampai saat ini belum ada gambaran.
"THR masih oke, tapi pesangon belum ada gambaran kapan akan cair," ujar Sodikin, Rabu (14/8).
Sebagaimana disampaikan pihak management PT SCI Batam, direksi PT SCI di Jepang telah mengirimkan uang sebesar Rp700 juta ke rekening PT SCI Batam untuk pembayaran THR dan baru bisa dicairkan setelah libur Lebaran. Karena selama lebaran bank tutup.
Mekanisme pembagian THR tersebut, lanjut dia, dibagi dalam dua tahap. Dimana sebanyak 91 karyawan mendapatkan THR secara cash karena mereka yang tidak memiliki rekening bank.
Sementara sisanya dikirim langsung ke rekening masing-masing sejak pagi hari ini. "Yang sistem transfer sudah masuk sejak pagi tadi, yang cash baru selesai kita bagikan pagi ini," katanya.
Masih Panjang
Meski pihak direksi PT SCI di Jepang telah berbaik hati membayarkan THR karyawan, namun menurut Ketua Garda Metal Batam, Suprapto, perjuangan teman-teman belum surut dan bahkan dibilang masih sangat panjang.
Pasalnya, lanjut Suprapto, kewajiban perusahaan terhadap 732 karyawan yang ditinggal kabur tanpa pemberitahuan sebelumnya, nilainya sangat besar dan sangat tidak sebanding dengan THR dan juga aset yang tersisa.
"Uang THR yang dikirimkan tak ada apa-apanya, karena kewajibannya puluhan miliar rupiah," tegasnya.
Karenanya, ia bersama ratusan karyawan dan juga pengurus SPMI Kota Batam akan terus berjuang agar seluruh hak-hak karyawan dapat dipenuhi oleh perusahaan.
"Perjuangan masih berlanjut, hak karyawan wajib ditunaikan," ungkapnya.
Selain akan mendesak BKPM dan Pemko Batam untuk bisa menghadirkan pihak Direksi PT SCI ke Indonesia, mereka juga akan memantau pergerakan pihak managemen PT SCI di Batam.
Apalagi setelah kejadian pada Selasa (13/8) lalu, General Manager PT SCI Rudi Harianto saat didatangi di kediamannya sudah tidak berada di tempat. (ays)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar