Info Barelang
Senin, 12 Agustus 2013
Pelabuhan Harus Dipercantik
Batam – Pemerintah Provinsi Kepri menilai, Bandara Hang Nadim melakukan pelayanan terbaik selama arus mudik lebaran tahun ini.
Sementara pelabuhan domestik Sekupang dan pelabuhan domestik Telagapunggur masih perlu pembenahan. Kedua pelabuhan yang melayani warga Kepri itu harus dipercantik dan fasilitas ditambah pasca-Idul Fitri ini.
Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo, mengatakan pelayanan di pelabuhan memberikan rasa aman dan nyaman bagi calon penumpang. Pembenahan akan disampaikan ke Badan Pengusahaan Batam (BP) sebagai pengelola.
”Biar dipercantik. Kipas angin juga kurang, minta ditambah, biar penumpang nyaman. Kalau panas, penumpang kurang nyaman. Kalau panas, cepat menimbulkan emosi,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Muramis, menambahkan pelayanan terbaik selama arus mudik adalah di Bandara Hang Nadim.
”Di Bandara (pelayanan) yang terbaik, the best. Penumpang diatur agar tidak menumpuk. Ada kounter Jawa dan Sumatera. Jadi lebih teratur,” beber Muramis.
Sebelumnya, BP Batam sudah melakukan pembenahan di Pelabuhan Telaga Punggur. Hanya saja, perbaikan yang dilakukan di terminal feri Telagapunggur.
Beberapa fasilitas terminal diperbaiki, diantaranya, ramp door (tangga menuju ponton), atap selasar dan kanopi untuk menurunkan penumpang di depan loket penjualan tiket dengan panjang 20 meter lebar sekitar 4 meter.
Menambah kenyamanan bagi penumpang pengguna jasa kapal feri, pada ruang tunggu penumpang sudah ditambah kursi sebanyak 23 set dan juga disediakan ruang tunggu VIP, dan dilengkapi dengan kantin serta musala.
Pencopet Bereaksi
Selain kenyamanan, keamanan juga diminta untuk diperhatikan. Terlebih saat calon penumpang di pelabuhan dan bandara sedang padat.
Saat puncak arus mudik, masih ada aksi pencopetan. Korban yang hendak pulang ke Selatpanjang mengalami kecopetan di pelabuhan domestik Sekupang.
Pria bernama Andi itu hampir batal pulang, jika tidak ketemu Wakil Gubernur, Soerya yang kebetulan sidak ke pelabuhan saat itu.
Andi yang melapor ke pos penjagaan di pelabuhan itu melaporkan kalau dia kecopetan dan uang dikantongnya tinggal Rp50 ribu. Tanpa menghitung jumlah uang lembaran Rp50 ribu dan Rp100 ribu di kantong depan celananya, Soerya langsung menyerahkan semua ke Andi.
”Jadi kamu punya duit berapa? Ya udah, ini untuk ongkos mudik,” kata Soerya yang langsung disambut Andi.(MARTUA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar