Jumat, 30 August 2013 ( sumber : Haluan Kepri )
Namun sebelum ditutup total, pihak perusahaan masih melakukan proses produksi tahap finishing bahan-bahan yang tersisa.
Penutupan perusahaan yang bergerak dalam bidang coil electronik tersebut, karena produk yang dihasilkan perusahaan Penanam Modal Asing(PMA) dari Singapura itu tidak laku lagi di pasaran.
" Kami masih melakukan proses produksi, tapi dalam tahap finishing hasil produk yang masih tersisa," ungkap Satpam PT.Shin-Etsu Magnetik Indonesia, Robert yang ditemui, Kamis (29/8).
Menurut dia, selama proses finishing karyawan yang bekerja sekitar 40 orang. Dan diprediksi pekerjaan itu akan paling lambat awal September ini. Setelah proses finishing selesai, perusahan akan tutup total dan tidak ada lagi melakukan kegiatan produksi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Zarefriadi mengatakan produksi dari perusahaan tersebut, berupa coil untuk komponen motor, kini coil tersebut memang sudah tidak laku lagi di pasaran. Meski demikian, manajemen PT Shin-Etsu Magnetics Indonesia, tetap menutup operasinya sesuai aturan.
" Perusahaan tutup dengan secara baik-baik. Menejemen PT Shin-Etsu Magnetics Indonesia ini, jauh-jauh hari sudah memberikan surat tertulis kepada Disnaker, tepatnya pada 1 Agustus 2013 lalu," ujar Zarefriadi, Rabu (28/8)
Dia juga menjelaskan, perusahan yang sudah berdiri sejak tahun 1996 itu menutup operasinya sejak kemarin. Dan seluruh tanggung jawab perusahaan mengenai pesangon kepada karyawan sudah diberikan.
" Selama ini PT Shin-Etsu Magnetics Indonesia memiliki karyawan permanen sebanyak 70 orang. Sedangkan karyawan kontrak berjumlah 400 orang," paparnya.
Saat ini, hanya 40 orang karyawan permanen saja termasuk manajemen perusahaan, masih sibuk dalam pengurusan administrasi dan pembongkaran aset perusahaan itu dan melakukan proses finishing produksi coil yang masih tersisa. (cw80).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar