BATAMKOTA,METRO: Badan Pengusahaan (BP) Batam
sedang memikirkan pola kerjasama pengelolaan Pasar Induk Jodoh dengan
Pemko Batam. Pemanfaatan pasar tersebut belum dapat dilakukan maksimal
karena sulitnya meminta pedagang yang mencari nafkah di luar untuk masuk
ke dalam pasar.
“Sedang mau kita kelola bersama. Kita sedang mengkaji lagi kerjasama
pengelolaannya seperti apa. Tapi pedagang yang ada di depan itu harus
masuk ke Pasar Induk dulu,” ujar Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(Dir PTSP) dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho, saat ditanyai POSMETRO
kemarin.
Djoko mengatakan, pengelolaan Pasar Induk sudah lama diserahkan ke Pemko Batam. Sementara BP Batam lanjutnya hanya mengeluarkan surat kerjasama pengelolaan saja. “Pengelolaan dilakukan Tata Kota Pemko dan itu sudah kita berikan sejak lama. Kalau BP hanya untuk kerjasama pengelolaan saja. Karena kita punya aset berupa lahan dan pondasi disana (pasar induk),” ujarnya.
Menurutnya, setelah diberikan pengelolaan kepada Pemko Batam, pihak tidak lagi menganggarkan dana untuk pemeliharaan dan perbaikan Pasar Induk. “Pengelolaan kan sudah kita serahkan. Jadi kita tidak ada menganggarkan untuk Pasar Induk,” jelasnya. Sebelumnya diberitakan, Pemko Batam mengaku kesulitan mencari lahan baru untuk merelokasi para Pedagang Kaki Lima (PK5) yang memadati di sepanjang jalan depan Ramayana Jodoh hingga Pasar Tos 3000. Pasalnya lokasi terdekat di samping Pasar Induk Jodoh, hingga kini belum dapat dimiliki secara utuh. (ams)
Djoko mengatakan, pengelolaan Pasar Induk sudah lama diserahkan ke Pemko Batam. Sementara BP Batam lanjutnya hanya mengeluarkan surat kerjasama pengelolaan saja. “Pengelolaan dilakukan Tata Kota Pemko dan itu sudah kita berikan sejak lama. Kalau BP hanya untuk kerjasama pengelolaan saja. Karena kita punya aset berupa lahan dan pondasi disana (pasar induk),” ujarnya.
Menurutnya, setelah diberikan pengelolaan kepada Pemko Batam, pihak tidak lagi menganggarkan dana untuk pemeliharaan dan perbaikan Pasar Induk. “Pengelolaan kan sudah kita serahkan. Jadi kita tidak ada menganggarkan untuk Pasar Induk,” jelasnya. Sebelumnya diberitakan, Pemko Batam mengaku kesulitan mencari lahan baru untuk merelokasi para Pedagang Kaki Lima (PK5) yang memadati di sepanjang jalan depan Ramayana Jodoh hingga Pasar Tos 3000. Pasalnya lokasi terdekat di samping Pasar Induk Jodoh, hingga kini belum dapat dimiliki secara utuh. (ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar