Senin, 26 August 2013 ( sumber : Haluan Kepri )
BATAM
(HK) - Melemahnya rupiah terhadap dollar Singapura dan dollar Amerika
Serikat membuat harga produk impor di Batam turut naik.
Salah seorang pedagang keramik di Batam Centre, Joni menyampaikan, keramik-keramik impor sudah mengalami kenaikan harga seiring melemahnya rupiah.
"Kita beli keramik impor bayarnya pakai dollar Amerika atau dollar Singapura. Sehingga harga jualnya juga mengalami kenaikan," ujar Joni.
Dia mencontohkan seperti keramik Daubel Louding asal Cina ukuran 60x60 cm, sebelumnya Rp95 ribu per kotak, kini menjadi Rp100 ribu. Sementara untuk keramik lokal masih stabil. "Keramik lokal belum naik, seperti merek Mulia ukuran 40x40 masih Rp49 ribu. Tetapi, bisa jadi naik dalam 2-3 minggu ini, karena bahan pembuat keramik inikan impor," ujarnya.
Sementara, pedagang Handphone, Rifki Arya menyampaikan, harga-harga Handphone yang didatangkan dari luar negeri secara langsung (Black Market-red) dari Singapura megalami kenaikan yang cukup siknifikan.
"Untuk HP Black Market (BM-red) harganya naik semua, karena kita beli pakai dollar Singapura. Dulu harga HP BM lebih murah ketimbang resmi, sekarang malah kebalikan," ujarnya.
Dia mencontohkan, sebelum dollar naik, mampu menjual Samsung S4 dengan harga Rp6,4 juta, kini harga tersebut hanya modal pedagang, sehingga harga jual mencapai Rp7 juta.
Dia menyampaikan, dengan naiknya harga HP BM, omsetnya mengalami penurunan sampai 70 persen. "Bulan kemaren bisa jual hingga omset Rp400 juta dengan penjualan HP lebih dari 100 unit dari berbagai merek, untuk bulan sekarang saja Rp100 juta belum tembus," pungkasnya.(jua)
Salah seorang pedagang keramik di Batam Centre, Joni menyampaikan, keramik-keramik impor sudah mengalami kenaikan harga seiring melemahnya rupiah.
"Kita beli keramik impor bayarnya pakai dollar Amerika atau dollar Singapura. Sehingga harga jualnya juga mengalami kenaikan," ujar Joni.
Dia mencontohkan seperti keramik Daubel Louding asal Cina ukuran 60x60 cm, sebelumnya Rp95 ribu per kotak, kini menjadi Rp100 ribu. Sementara untuk keramik lokal masih stabil. "Keramik lokal belum naik, seperti merek Mulia ukuran 40x40 masih Rp49 ribu. Tetapi, bisa jadi naik dalam 2-3 minggu ini, karena bahan pembuat keramik inikan impor," ujarnya.
Sementara, pedagang Handphone, Rifki Arya menyampaikan, harga-harga Handphone yang didatangkan dari luar negeri secara langsung (Black Market-red) dari Singapura megalami kenaikan yang cukup siknifikan.
"Untuk HP Black Market (BM-red) harganya naik semua, karena kita beli pakai dollar Singapura. Dulu harga HP BM lebih murah ketimbang resmi, sekarang malah kebalikan," ujarnya.
Dia mencontohkan, sebelum dollar naik, mampu menjual Samsung S4 dengan harga Rp6,4 juta, kini harga tersebut hanya modal pedagang, sehingga harga jual mencapai Rp7 juta.
Dia menyampaikan, dengan naiknya harga HP BM, omsetnya mengalami penurunan sampai 70 persen. "Bulan kemaren bisa jual hingga omset Rp400 juta dengan penjualan HP lebih dari 100 unit dari berbagai merek, untuk bulan sekarang saja Rp100 juta belum tembus," pungkasnya.(jua)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar