Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 02 Agustus 2013

Masalah Karyawan PT SCI Masih Belum Tuntas Juga, Apa Harus Tunggu Ada Yang Mati Dulu


Jumat 02 Agustus 2013  ( sumber : Posmetro Batam )

Ratusan karyawati PT SCI dengan wajah sendu memasuki Gedung DPRD Kota Batam dan berniat mau menemui pimpinan dewan agar memperjuangkan nasib mereka.
Ratusan karyawati PT SCI dengan wajah sendu memasuki Gedung DPRD Kota Batam dan berniat mau menemui pimpinan dewan agar memperjuangkan nasib mereka.

BATAMKOTA,METRO: “Apa harus ada yang mati dulu disini. Atau bapak-bapak mau lihat yang melahirkan disini. Dimana hati nurani kalian!,”. Perkataan ini dilontarkan Yuni karyawan PT SCI saat merangsek masuk ke dalam gedung DPRD Batam, Kamis (2/8).

Wanita berjilbab itu bahkan tersedu-sedu saat menyampaikan, pengalaman mereka tidur di depan teras masuk DPRD untuk memperjuangkan hak-hak mereka. “Kami semua tidur di luar pak. Kehujanan dan menahan dingin tidur di atas ubin. Pintu semuanya di tutup. Mau kencing pun kami harus hujan-hujanan. Apa kami harus mati disini pak. Gaji kami selalu di potong setiap bulan. Tapi hak-hak kami tidak diberikan. Dimana hati nurani kalian!,” teriaknya lagi sambil terisak.

Karyawan PT SCI lainnya, Rita mengatakan, dirinya bahkan sudah diusir dari kos-kosannya akibat tidak dapat membayar tagihan bulan ini. Menurutnya, sebulan ia harus menyisihkan pendapatannya sebesar Rp500 ribu untuk tempatnya berteduh. “Saya sudah tidak ada tempat tinggal lagi. Saya akan tetap tidur disini (gedung DPRD Kota Batam) sampai ada kejelasan,” ucapnya sambil menahan tangis.

Wanita yang telah lima tahun menetap di Batam itu mengatakan, dirinya tidak memiliki sanak keluarga di pulau ini. Ia pun terpaksa menitipkan beberapa peralatan dan pakaiannya di rumah teman satu kampung.

Perempuan lajang asal Palembang itu mengatakan, dirinya menginginkan General Manager (GM) PT SCI, dapat menemui mereka dan menyampaikan apa yang sebenarnya. “Kami mau Pak Rudi (GM PT SCI) menemui dan menjelaskan ke kami,” paparnya.

Hawa yang memiliki tinggi badan 150 sentimeter itu mengatakan, semalaman menginap di gedung rakyat, mereka tidak mendapatkan perhatian yang berarti anggota DPRD. Menurutnya, mereka hanya diberikan makan malam, tanpa diberikan alas untuk tidur. “Makan sahur kami diberikan temen-teman dari PT.

Lauknya telur rebus sama toge aja. Kalau tidur kami cuma pakai koran sama terpal aja,” paparnya.
Nasib lebih sedih dialami, Ita. Wanita asal medan, Sumatera Utara itu mengatakan dirinya tidak mengetahui akan mendapatkan uang dari mana untuk memenuhi gizi calon bayi yang di kandungnya. Pasalnya, sang suami hanya bekerja sebagai supir dengan penghasilan tidak menentu. “Ya belum tahu. Liat saja. Sekarang usia kandungan saya sudah tiga bulan,” paparnya.

Ia mengatakan di perusahaannya ada sekitar 50-an rekan kerjanya yang sedang mengandung. Dari jumlah itu, ada yang sudah memasuki usia kandungan tua. “Sampai kapan pun kami akan tunggu. Kami menuntut hak-hak kami,” paparnya.

Di lain sisi, salah seorang karyawan PT SCI, terlihat histeris dan tidak sadarkan diri akibat tidak sanggup menanggung beban hidupnya. Wanita bertubuh ramping itu terpaksa harus di bopong oleh rekan-rekannya ke poliklinik DPRD Kota Batam. Dalam aksi mereka kali ini, karyawan PT SCI bahkan mengepung ruangan pimpinan DPRD Kota Batam.

Karyawan Bentrok  dengan Staf DPRD
Sementara itu, ratusan karyawan PT SCI yang di halangi masuk ke dalam ruangan pimpinan DPRD Kota Batam, sempat beradu mulut dengan salah seorang staf DPRD. Bahkan perang urat saraf itu hampir diakhiri dengan bentrok fisik.

Bentrok tersebut di karenakan staf DPRD emosi melihat kaum hawa yang tidak sabar untuk merangsek masuk ke dalam ruangan pimpinan DPRD. “Kami memperjuangkan nasib kami di sini. Apa kau ga ngerasain kalau ini menimpa keluarga kau. Kau punya isteri. Kami punya anak dan suami,” teriak mereka.

Staf DPRD tersebut bahkan hampir menjadi bulan-bulanan pekerja PT SCI. Dirinya bahkan sempat di kejar saat hendak masuk ke dalam ruangan sekretariat dewan (Setwan). Namun aksi itu dapat di tahan oleh pihak kepolisian, Sat Pol PP dan staf dewan lainnya. “Perempuan aja yang berani kau gituin. dasar bencong kau. Kami tunggu kau di bawah awas kau ya,” paparnya. (ams)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar