Info Barelang
Rabu, 06 Februari 2013
Pendapatan Bandara Hang Nadim Turun
Selasa, 5 February 2013 (sumber : Tanjungpinang Pos)
Pasca tutupnya Maskapai Batavia Air
PAILITNYA Batavia Air tidak hanya menyebabkan calon penumpang dirugikan. Otoritas Bandara Hang Nadim, juga mengalami kerugian, karena terjadi penundaan pembayaran utang maskapai itu. Saat ini Batavia masih ada utang di Bandara Hang Nadim, sekitar Rp325 juta.
Kabag Umum dan Keuangan Bandara Hang Nadim, Suwarso, mengatakan, utang Batavia Air itu merupakan akumulasi tunggakan dari Oktober 2012 sampai Januari 2013. Utang itu merupakan tagihan Jasa Pendaftaran Penempatan, Penyimpanan Pesawat dan Pelayanan Jasa Penumpang Udara.
”Total utang Batavia Air ke Hang Nadim, Rp325 juta sampai saat ini,” katanya.
Namun, otoritas bandara mengaku tidak khawatir atas tunggakan yang belum dibayarkan itu. Sesuai informasi yang mereka terima dari Batavia Air, tunggakan akan diselesaikan kurator maskapai ini.
”Nanti kurator yang menyelesaikan utang itu,” kata dia.
Pembayaran akan dilakukan setelah utang maskapai ke penumpang diselesaikan.”Nanti dibayarkan setelah masalah dengan penumpang dan agen dilunasi,” sambungnya.
Akibat terhentinya penerbangan maskapai Batavia Air ini, terjadi penurunan pendapatan bandara seesar Rp14,5 juta per harinya. Saat ini, Batavia Air tidak memiliki aset di Bandara Hang Nadim.
”Karena selama ini Batavia Air hanya menyewa aset di Bandara Hang Nadim ini. Kalau pun ada aset mereka, hanya ada dua laptop dan satu printer,” cetusnya.
Raih Potensial
Airport Award
Bandara Hang Nadim, Batam, memperoleh penghargaan Potensial Airport Award. Dari 39 peserta yang dinilai Majalah Bandara, Hang Nadim menduduki penilaian tertinggi di kategori itu. Penghargaan tersebut diserahkan di Jakarta, 1 Februari 2013 lalu.
Kabag Humas Bandara Hang Nadim, Dendi Gustinandar, mengatakan, ada beberapa kategori penilaian saat itu seperti potensial airport, progresif dan best of the best airport. Hang Nadim terpilih di kategori potensial.
Tahun lalu, ada 39 bandara yang terdaftar dan dinilai, termasuk Bandara Sukarno Hatta. Bandara Sukarno Hatta menang dikategori lainnya.
Sementara khusus kategori potensial airport award, Juara II setelah Hang Nadim adalah Bandara Braun Kalimantan Timur dan Juara III Bandara Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
”Tapi untuk kategori best of the best masih dipegang juara tahun sebelumnya, Bandara Juanda. Kemudian disusul Hasanuddin, Pekanbaru dan Palembang,” ujar Dendi Gustinandar, Senin (4/2) di Batam Centre didampingi Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam, Dwi Joko Wiwoho.
Terkait dengan materi penilaian, ada 40 kriteria yang disurvei. Mereka menurunkan dua surveyor ke Batam. Setelah survei dilakukan, hasilnya dikirim ke dewan juri. Kemudian dewan juri melakukan penilaian.
”Saya ingat waktu itu, kita disurvei setelah Bandara Tanjungpinang. Namun, kita tidak tahu kapan dewan juri ke Batam,” sambung Dendi.
Di tempat sama, Kabag Umum dan Keuangan Bandara Hang Nadim, Suwarso menyampaikan, dari 40 kriteria, di antaranya akses taksi dan angkutan, sistem informasi di bandara, lingkungan, fasilitas toilet, kenyamanan, dan kerapian.
”Mereka menilai proses masuk ruang tunggu, antreannya seperti apa,” katanya mencontohkan.(MARTUA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar