Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 02 April 2012

Pengusaha Butuh Aman dan Nyaman


JODOH -- Sejatinya, setiap pengusaha membutuhkan adanya kepastian hukum dan jaminan keamanan dari pemerintah. Kedua hal itu penting agar pengusaha merasa nyaman dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya.
Demikian dikatakan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi  Kepri, Ir Cahya dalam acara acara silaturahmi antara Polda Kepri dengan Apindo Kepri di Hotel Novotel Batam, Kamis (29/3) malam. Kata Cahya, saat ini, kepastian hukum dan keamanan seringkali menjadi abu-abu karena kurangnya ketegasan dari pemerintah.

Karena itu, Cahya berharap, Kapolda Kepri bisa lebih tegas dan lebih bisa memberikan rasa aman kepada pengusaha di daerah ini.

"Kita pengusaha bisa berusaha dengan tenang bila selalu ada rasa aman. Rasa aman itu didapat dari adanya kepastian hukum. Penegakan hukum harus tegas," katanya.

Sementara itu, Kapolda Kepri, Brigjen Yotje Mende menyatakan, saat ini ada tiga persoalan utama di Kota Batam. Tiga masalah itu adalah, mobil bodong, rumah liar dan demo buruh.

"Setidaknya ada tiga hal penting yang menjadi persoalan kita di Batam, yakni mobil bodong, ruli dan demo buruh," ujar Yotje di hadapan pengusaha dan sejumlah pejabat Polda Kepri yang hadir dalam  acara tersebut.

Kapolda menegaskan, pihaknya siap menjembatani berbagai persoalan utama tersebut. Untuk mobil bodong, kata dia, pihaknya siap untuk menggelar kembali masalah ini agar ada kepastian hukum.

Hal kedua, yakni mengenai rumah liar (ruli) yang banyak ditemukan di Batam, Polda Kepri siap menfasilatasi persoalan tersebut dengan adanya informasi awal dari para pemilik tanah yang merasa tanahnya diduduki.

"Kita bisa membantu, terutama teman-teman kita yang merasa kasus tanah mereka sudah dilaporkan ke pihak polisi namun belum ada penyelesaian," katanya.

Yotje berharap, untuk penyelesaian pertanahan yang sifatnya rumit, ke depan ada semacam workshop yang mengusung tema pertanahan. Karena persoalan pertanahan tidak bisa hanya diselesaikan secara hukum, tetapi harus ada terobosan baru yang bisa menjadi solusi keduanya.

Sementara untuk masalah demo buruh, Yotje berharap ada pendekatan persuasif dari semua pihak. Dan terpenting lagi, semua pihak harus mengantisipasi adanya pihak ketiga yang ingin memanfaatkan situasi tersebut.

"Kita harus mengantisipasi adanya pihak-pihak lain yang ingin memanfaatkan situasi ini," ujarnya. (cw55)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar