Batam (ANTARA Kepri) - Mantan Ketua Otorita Batam (sekarang Badan Pengusahaan Batam) periode 1976-1978 JB Sumarlin menyarankan pengembangan kota tersebut diarahkan ke industri padat modal karena semakin minimnya lahan yang tersisa.

"Tanah di Batam sangat terbatas, hanya 416 km. Maka akan lebih baik prioritas investasi diutamakan untuk industri padat modal," kata dia setelah menghadiri peluncuran buku "Mengungkap Fakta Pembangunan Batam" di Politeknik Negeri Batam, Kamis.

Menurut dia, bila diarahkan untuk industri padat modal, akan tetap mampu menampung industri karena hanya membutuhkan "space" sedikit.

"Dengan demikian Batam tetap akan berkembang dan mampu menampung banyak industri. Sementara industri yang membutuhkan banyak lahan bisa dikembangkan di sekitarnya," ujar mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto tersebut.

Menurut dia, meski saat ini Kota Batam sudah jauh lebih maju bila dibandingkan sejak pertama kali dikembangkan saat dirinya menjabat Ketua OB pada tahun 1976-1978, namun belum seluruh pencapaian sesuai dengan rencana awal sebagai Kota "Hi-Tech".

"Rencana awal memang dijadikan kota 'Hi-Tech, namun walaupun saat ini sudah maju namun tidak serta merta sesuai dengan rencana awal. Masih banyak yang harus dorong," kata dia.

Untuk melanjutkan arah pengembangan industri "Hi-Tech" ataupun padat modal, pemerintah harus serius menyediakan infrastruktur pelabuhan bebas di kawasan Batam yang memiliki kedalaman laut minimal 12 meter sehingga bisa digunakan untuk tambat kapal-kapal besar.

"Fasilitas pelabuhan itu harus dipenuhi untuk 'Hi-Tech'. Jadi perlu ada prasarana untuk "Hi-Tech' dan padat modal," kata Sumarlin.

Walaupun lebih baik dijadikan kota padat modal, namun perencanan awal semasa jabatannya cukup sederhana.

"Waktu itu hanya sebagai transhipment kapal, parkir kapal dan pengembangan fasilitas untuk perekonomian Batam sebagai kota industri," kata dia.

Ia meminta pemerintah daerah (Pemkot Batam) bisa bekerja sama dengan BP Batam untuk mengembangkan Batam yang memiliki posisi sangat strategis tersebut.

(KR-LNO/S023)